Daerah

Sanggar SIBA Diresmikan: Dari Surau ke Panggung Budaya, Gerakan Bangkitkan Adat Minangkabau Dimulai

×

Sanggar SIBA Diresmikan: Dari Surau ke Panggung Budaya, Gerakan Bangkitkan Adat Minangkabau Dimulai

Sebarkan artikel ini
WhatsApp Image 2025 07 05 at 20.41.05 9fa89cc2
Melalui Sanggar SIBA, Bukik Batabuah mengirim pesan kuat kepada dunia: bahwa seni, adat, dan agama adalah fondasi pembangunan manusia seutuhnya. Dari surau, ke panggung, hingga ke hati generasi muda.FOTO: RAFIKA SANTI

KORANINVESTIGASI|Sebuah momen bersejarah tercipta di Nagari Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

Dalam suasana hangat penuh semangat, Sanggar Tari SIBA (Siriah Babungo) resmi dikukuhkan sebagai pusat pembinaan seni dan karakter generasi muda Minangkabau.

Peresmian ini dipimpin langsung oleh Bupati Agam, Ir. H. Benny Dwifa Yuswir, S.STP, M.Si Dt. Nan Batuah, dan turut dihadiri tokoh penting seperti anggota DPRD Agam Isbatri, Kadis Kebudayaan, Camat Canduang, hingga para tokoh adat dan masyarakat.

BACA JUGA: Dari Sungai Kuansing ke Dunia: Bocah Pacu Jalur Riau Guncang Media Sosial, 5 Atlet Dunia Ikut Tren “Aura Farming”

Lebih dari Sekadar Sanggar: SIBA Jadi Simbol Gerakan “Bangkit dari Surau”

WhatsApp Image 2025 07 05 at 20.41.05 bac87c3c
Bupati Benny menegaskan bahwa Sanggar SIBA bukan hanya ruang berkesenian, tetapi menjadi bagian dari gerakan strategis “Bangkit dari Surau”—sebuah inisiatif membentuk karakter anak nagari melalui seni, adat, dan agama.fOTO: RAFIKA SANTI

Dalam sambutannya, Bupati Benny menegaskan bahwa Sanggar SIBA bukan hanya ruang berkesenian, tetapi menjadi bagian dari gerakan strategis “Bangkit dari Surau”—sebuah inisiatif membentuk karakter anak nagari melalui seni, adat, dan agama.

“SIBA bukan sekadar sanggar tari, tapi tempat membina anak-anak kita menjadi generasi yang tahu sopan santun, beradat, dan berakhlak,” tegas Bupati.

SIBA: Rumah Kreatif yang Menumbuhkan Seni, Adab, dan Identitas

Ketua Sanggar SIBA, Tomy Yahya, melalui sambutan yang dibacakan oleh Fadila Safitri (yang juga bertugas sebagai MC acara), menyampaikan harapan agar sanggar ini menjadi “rumah kreatif generasi muda”.

“Tempat belajar seni sekaligus adab. Kami mohon dukungan semua pihak agar sanggar ini hidup dan berkembang,” ujar Fadila.

Sementara itu, Kenny Koto, pembina sanggar, menegaskan komitmen untuk mendampingi SIBA dalam jangka panjang, bukan hanya dalam seni pertunjukan, tetapi juga pembentukan karakter.

“Kami ingin membentuk generasi Minangkabau yang tangguh, santun, dan cinta adat,” ucap Kenny.

Kebangkitan Pascabencana: Seni sebagai Obor Pembangunan Jiwa Nagari

Wali Nagari Bukik Batabuah dalam pidatonya menyampaikan pesan mendalam: kegiatan ini bukan sekadar seremoni, tetapi simbol kebangkitan budaya setelah duka bencana yang sempat melanda.

“Kita bangkit bukan hanya membangun infrastruktur, tetapi juga jiwa dan karakter anak nagari melalui seni dan budaya. Inilah bentuk nyata dari semangat membangun dari akar, dari surau, dari sanggar,” ungkapnya penuh semangat.

Panggung Apresiasi 33 Sanggar Seni, Minangkabau Bersatu Lewat Budaya

WhatsApp Image 2025 07 05 at 20.41.03 43a2971e
Ilustrasi. FOTO: RAFIKA SANTI

Peresmian SIBA menjadi pembuka rangkaian malam pergelaran budaya, yang menghadirkan 33 sanggar seni dari berbagai daerah. Acara ini bukan hanya hiburan, melainkan:

  1. Ajang pertukaran ide dan teknik seni antar sanggar
  2. Ruang apresiasi bagi kreativitas generasi muda
  3. Media untuk memperluas eksposur budaya Minangkabau ke publik

Melalui Sanggar SIBA, Bukik Batabuah mengirim pesan kuat kepada dunia: bahwa seni, adat, dan agama adalah fondasi pembangunan manusia seutuhnya. Dari surau, ke panggung, hingga ke hati generasi muda.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *