KORANINVESTIGASI|Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperbarui peringatan dini tsunami setelah gempa bumi bermagnitudo 8,7 mengguncang kawasan 185 km Tenggara Kamchatka, Rusia pada Rabu (30/7) pagi waktu setempat.
Dalam laporan resmi BMKG yang terpantau pukul 20.45 WIB, tsunami telah terdeteksi di sejumlah wilayah Indonesia Timur, termasuk Bitung (Sulawesi Utara), Depapre (Papua), dan Gebe (Maluku Utara).
BACA JUGA: Update Gempa dan Tsunami Rusia: Dampaknya Hingga Papua, BMKG Ingatkan Warga Pesisir Tetap Waspada!
Data Pemantauan Tsunami BMKG
- Bitung, Sulawesi Utara – terdeteksi pukul 14:20 WIB dengan ketinggian gelombang 0,21 meter
- Depapre, Papua – terdeteksi pukul 14:45 WIB dengan ketinggian gelombang 0,2 meter
- Gebe, Maluku Utara – terdeteksi pukul 14:57 WIB dengan ketinggian gelombang 0,11 meter
Selain Indonesia, gelombang tsunami juga terdeteksi di Chichijima (Jepang), Guam (AS), dan Haleiwa (Hawaii) dengan ketinggian antara 0,1 hingga 0,2 meter.
Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menyebut gempa ini termasuk kategori gempa dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng pada Palung Kurile-Kamchatka (Kurile-Kamchatka Trench).
“Gempa bumi ini memiliki mekanisme naik (thrust fault) dan berpotensi memicu tsunami lintas negara,” kata Daryono dalam keterangan resmi.
Sejak gempa utama, BMKG mencatat 43 gempa susulan dengan magnitudo terbesar M6,9 dan terkecil M4,7.
BACA JUGA: UPDATE GEMPA RUSIA – Tsunami dari Gempa M8,7 Rusia Terdeteksi Sentuh Papua
Potensi dan Peringatan Tsunami
BMKG menegaskan tsunami yang terdeteksi di Indonesia bersifat kecil (di bawah 0,5 meter), namun masyarakat tetap diminta waspada.
“Warga pesisir di Sulawesi Utara, Papua, dan Maluku agar menjauhi pantai sementara waktu. Jangan panik, tapi tetap waspada,” imbau BMKG.
Pihak BMKG menambahkan, hingga saat ini tidak ada laporan kerusakan bangunan maupun korban jiwa akibat gempa atau tsunami yang terdeteksi di Indonesia.
Himbauan BMKG Untuk Masyarakat!
- Hindari pantai hingga BMKG mencabut peringatan tsunami.
- Ikuti informasi resmi dari BMKG, BNPB, atau BPBD setempat.
- Jangan mudah percaya pada informasi hoaks yang beredar di media sosial.
BMKG akan terus memantau situasi dan memberikan pembaruan bila terjadi perkembangan terbaru.***
Respon (1)