KORANINVESTIGASI|Ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali menghantui Sumatera Selatan.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) resmi mengumumkan bahwa Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan telah menetapkan status siaga darurat karhutla hingga 30 November 2025.
Data terbaru BNPB mencatat, hingga 29 Juli 2025, sudah ada 47 hektare lahan mineral dan gambut yang terbakar.
BACA JUGA: Kunjungan Ke Riau, Wapres Gibran: Kasus Karhutla Turun 85 Persen Sejak 2014
Karhutla Jadi Bencana Paling Dominan
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengungkapkan penetapan status siaga darurat ini dipicu oleh karhutla yang terjadi pada Minggu (27/7) di Kabupaten Musi Banyuasin, Penukal Abab Lematang Ilir, dan Ogan Ilir.
“Karhutla menjadi bencana paling dominan di periode ini,” jelas Abdul Muhari di Jakarta, Selasa (29/7).
Berdasarkan pantauan satelit, terdapat 21 titik panas (hotspot) di Sumatera Selatan yang berpotensi memicu kebakaran baru.
Kondisi ini makin mengkhawatirkan mengingat puncak musim kemarau diprediksi berlangsung hingga Agustus 2025.
BNPB Turun Tangan Perkuat Koordinasi

Untuk memastikan kesiapan, Kepala BNPB Suharyanto dijadwalkan meninjau langsung lokasi terdampak karhutla di Sumsel.
Agenda kunjungan tersebut mencakup:
- Rapat koordinasi dengan pemerintah daerah dan tim gabungan.
- Penguatan patroli darat dan udara.
- Sosialisasi pencegahan karhutla kepada masyarakat.
Tim gabungan terdiri dari TNI, Polri, BPBD, Manggala Agni, hingga relawan Masyarakat Peduli Api yang selama ini aktif mengawasi kawasan rawan terbakar.
Wilayah Rawan Jadi Fokus Utama
BNPB menegaskan seluruh pihak harus meningkatkan kewaspadaan, terutama di kawasan dengan risiko tinggi seperti:
- Lahan gambut
- Semak belukar
- Area konsesi perkebunan
BNPB juga mengingatkan, pencegahan lebih murah daripada pemadaman, mengingat biaya water bombing dan modifikasi cuaca sangat besar bila kebakaran sudah meluas.
BOX INFO – Data Penting Karhutla Sumatera Selatan (Per 29 Juli 2025)
- Status: Siaga Darurat hingga 30 November 2025
- Lahan Terbakar: 47 hektare
- Titik Panas Aktif: 21 titik
- Wilayah Terdampak: Musi Banyuasin, Penukal Abab Lematang Ilir, Ogan Ilir
- Fokus Penanganan: Patroli darat, sosialisasi pencegahan, koordinasi lintas instansi
BNPB: Peran Masyarakat Sangat Penting
BNPB mengimbau masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar, karena percikan api kecil di musim kemarau bisa meluas jadi bencana.
Masyarakat juga diingatkan untuk segera melapor jika menemukan asap atau titik api agar petugas bisa bergerak cepat.
Penetapan status siaga darurat karhutla Sumatera Selatan jadi pengingat bahwa bencana kebakaran hutan bukan sekadar isu lingkungan, tapi juga soal kesehatan, ekonomi, dan keselamatan masyarakat.
Dengan kerja sama antara pemerintah, aparat, dan warga, diharapkan musim kemarau panjang tahun ini bisa dilewati tanpa tragedi besar seperti tahun-tahun sebelumnya.***