Daerah

Rendang Fatian Bunda Rizki: Dari Salo Agam Menggoyang Lidah hingga Tembus Pasar Arab Saudi

×

Rendang Fatian Bunda Rizki: Dari Salo Agam Menggoyang Lidah hingga Tembus Pasar Arab Saudi

Sebarkan artikel ini
WhatsApp Image 2025 08 11 at 16.52.54 6557d688
Tak hanya rendang, Bunda Rizki juga memproduksi Serundeng Super Rasa Rendang—perpaduan bawang merah dan bawang putih kualitas premium—serta dodol aneka rasa buah, camilan tradisional, hingga stik keju. Foto: Rafika Santi

KORANINVESTIGASI|Siapa bilang harus jago masak sejak kecil untuk bisa mendunia? Bunda Rizki dari Salo, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, membuktikan sebaliknya.

Awalnya tak pandai memasak, kini ia justru menembus pasar internasional. Produk andalannya, Rendang Fatian, resmi diekspor ke Arab Saudi.

“Awalnya cuma belajar masak rendang karena penasaran. Lama-lama jadi hobi, lalu hobi itu berubah jadi usaha. Alhamdulillah, sekarang rendang saya sudah sampai luar negeri,” cerita Bunda Rizki, pemilik Bunda Rizki Kreatif, dengan senyum bangga.

Kualitas Juara, Rasa Khas Minangkabau

Rendang Fatian dibuat dari daging sapi super pilihan, diracik dengan rempah alami tanpa MSG, dan dimasak dengan proses tradisional Minangkabau.

Hasilnya? Rasa gurih, pekat, dan berkarakter, seperti rendang rumahan yang diwariskan turun-temurun.

Varian yang tersedia pun menggoda:

  • Rendang Suwir Daging Sapi
  • Rendang Daging Sapi
  • Rendang Lokan
  • Rendang Paru
  • Rendang Jariang (Jengkol)
  • Rendang Belut
  • Rendang Paku

Tak hanya rendang, Bunda Rizki juga memproduksi Serundeng Super Rasa Rendang—perpaduan bawang merah dan bawang putih kualitas premium—serta dodol aneka rasa buah, camilan tradisional, hingga stik keju.

Semua produk dikemas dengan teknologi vakum, sehingga rasa tetap segar meski menempuh perjalanan ribuan kilometer.

Mimpi Besar: Dapur Rendang untuk Wisatawan Dunia

WhatsApp Image 2025 08 11 at 16.52.53 85d94924
Rendang Fatian dibuat dari daging sapi super pilihan, diracik dengan rempah alami tanpa MSG, dan dimasak dengan proses tradisional Minangkabau. Foto: Rafika Santi

Bagi Bunda Rizki, bisnis ini bukan sekadar soal menjual makanan, tapi juga menjual pengalaman budaya.

Ia bermimpi membuka Dapur Rendang yang bisa dikunjungi wisatawan, seperti restoran live cooking.

“Biar mereka lihat langsung proses memasaknya. Rendang itu bukan cuma makanan, tapi seni dan warisan budaya Minang,” ujarnya penuh semangat.

Rendang Sebagai Duta Rasa Minang

Sebagai Ketua Himpunan Pengusaha Rendang Minangkabau (HIPERMI) Kabupaten Agam, Bunda Rizki mendorong agar pameran UMKM digelar rutin setiap bulan untuk memperluas pasar.

“Rendang harus menjadi duta rasa Minang di panggung dunia,” tegasnya saat mengikuti Seminar UMKM Kelahiran Bung Hatta di Balai Sidang Bung Hatta, Bukittinggi.

Dengan semangat, inovasi, dan cita rasa otentik, Bunda Rizki menunjukkan bahwa dari dapur kecil di kampung, mimpi besar bisa terbang tinggi hingga ke Timur Tengah.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *