Berita

Kecamatan Mandah Inhil Jadi Panggung Dunia – Dari Pesisir Belaras Barat, Hari Mangrove Sedunia 2025 Bergema

×

Kecamatan Mandah Inhil Jadi Panggung Dunia – Dari Pesisir Belaras Barat, Hari Mangrove Sedunia 2025 Bergema

Sebarkan artikel ini
WhatsApp Image 2025 07 26 at 19.05.21 77b03f23
Di hadapan massa, Gubernur Abdul Wahid menyebut gerakan hari itu sebagai tonggak baru bagi pesisir Riau. Ia bahkan mengumumkan rencana pembangunan akses jalan provinsi Kateman–Tembilahan pada 2026. Foto Indra Syahputra

KORANINVESTIGASI|Dari hamparan pesisir Belaras Barat yang teduh, semilir angin laut membawa kabar baik: mangrove tak sekadar tegak sebagai benteng alam, tapi kini menjadi pusat perhatian dalam peringatan Hari Mangrove Sedunia 2025.

Desa kecil di Kecamatan Mandah, Kabupaten Indragiri Hilir itu mendadak menjadi magnet, menghadirkan aksi yang melampaui seremoni—sebuah gerakan yang mengikat pejabat, rakyat, dan alam dalam satu ikatan kesadaran.

BACA JUGA: Pak De Zainal: Si Rajalesa dari Pesisir Inhil, Penjaga Mangrove dan Penanam Harapan

Helikopter Mendarat, Motor Jadi Pilihan

Tepat pukul 10.15 WIB, dua helikopter Polri berputar di udara, sebelum mendarat gagah di Lapangan Bola Kaki Dusun Bagong Alang.

Dari perutnya turun tamu-tamu penting: Gubernur Riau H. Abdul Wahid, Kapolda Riau Irjen Pol Dr. Herry Heryawan, Danrem 031/Wirabima Brigjen TNI Sugiono, hingga Dirjen PDASRH KLHK Dyah Murtiningsih.

Namun ada kejutan. Alih-alih tetap berjarak dengan mobil dinas, para pejabat memilih mengendarai sepeda motor menuju Dusun IV Parit Baru—melewati jalan tanah, membaur dengan masyarakat.

Pemandangan ini mengundang senyum warga. “Jarang kita lihat gubernur dan jenderal berdebu bersama,” celetuk seorang pemuda dengan bangga.

Ribuan Warga, Satu Semangat

Ribuan orang memadati lokasi: warga pesisir, pelajar, mahasiswa, aktivis lingkungan—semua hadir dengan niat yang sama: menjaga bumi. Lagu kebangsaan dan doa lintas agama membuka acara, menghadirkan nuansa haru dan kebhinekaan yang nyata.

Ketua Panitia, Naufal Faskal Rifa’i, mengingatkan bahwa mangrove bukan hanya tentang ekosistem.

“Kami ingin hutan mangrove tidak hanya dipertahankan, tapi dikembangkan sebagai destinasi ekowisata dan solusi iklim,” tegasnya.

Mangrove Sebagai Investasi Masa Depan

WhatsApp Image 2025 07 26 at 19.05.21 88f64404
ILUSTRASI. Momentum peringatan ini dibalut aksi nyata yang menyentuh langsung masyarakat.Foto: Indra Syahputra

Di hadapan massa, Gubernur Abdul Wahid menyebut gerakan hari itu sebagai tonggak baru bagi pesisir Riau. Ia bahkan mengumumkan rencana pembangunan akses jalan provinsi Kateman–Tembilahan pada 2026.

“Ini bukan hanya jalan fisik, tapi jalan untuk kesejahteraan dan keberlanjutan,” ucapnya.

Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan menambahkan:

“Ini bukan sekadar tanam pohon. Ini adalah bentuk cinta kita terhadap masa depan anak cucu.”

Ia juga meluncurkan maskot “Rajalesa” (Rakyat Jaga Lestari Alam dan Satwa)—simbol gerakan kolektif yang akan terus hidup melampaui acara ini.

Kapolres Inhil AKBP Farouk Oktora menegaskan Polri siap ikut menanam dan merawat, bukan hanya hadir saat seremoni:

“Kami ingin ini menjadi gerakan bersama, bukan kegiatan sesaat.”

Gerakan Hijau, Gerakan Sosial

Momentum peringatan ini dibalut aksi nyata yang menyentuh langsung masyarakat:

  • 500 pekerja keagamaan menerima BPJS Ketenagakerjaan dari BAZNAS Riau
  • Bantuan modal usaha untuk nelayan tradisional
  • Santunan bagi dhuafa, anak yatim, dan dai
  • CSR Rp110 juta dari PT Riau Petroleum untuk dua masjid di Belaras Barat

Dan yang paling visioner: Peresmian Pesantren Ekologi Al-Furqon — pusat edukasi berbasis lingkungan pertama di pesisir, mencetak generasi yang belajar agama dan ekologi sekaligus.

Dari Belaras Barat untuk Dunia

Hari itu, lumpur di kaki para pejabat, senyum anak-anak yang ikut menanam bibit, hingga suara talempong yang sesekali terdengar, seakan menjadi bahasa universal: menjaga alam adalah kehormatan.

Peringatan Hari Mangrove Sedunia 2025 di Belaras Barat bukan hanya sebuah acara, melainkan deklarasi bersama: bahwa Riau, Indonesia, dan dunia punya janji pada bumi—janji untuk masa depan yang lebih hijau, lestari, dan bermartabat.***

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *