Berita

IHSG Melemah di Awal Juli 2025, Ada Apa dengan Pasar?

×

IHSG Melemah di Awal Juli 2025, Ada Apa dengan Pasar?

Sebarkan artikel ini
sejumlah pengunjung di dalam ruangan pergerakan indeks harga saham gabungan ihsg di bursa efek indonesia bei jakarta selasa 84 1744081019648 169
Sejumlah pengunjung di dalam ruangan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa, (8/4/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

KORANINVESTIGASI|Mengawali bulan Juli 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru tampil kurang bertenaga.

Bukannya naik, IHSG malah ditutup melemah di sesi perdagangan hari Selasa. Meskipun sempat dibuka optimis di zona hijau, indeks akhirnya harus pasrah terkoreksi karena tekanan jual yang cukup besar.

IHSG ditutup turun 18,45 poin atau 0,27% ke level 6.909,23 pada akhir sesi perdagangan. Padahal di awal sesi, indeks sempat menguat ke posisi 6.954,39.

BACA JUGA: IHSG Sesi Pertama 1 Juli 2025: Dibuka Hijau, Berakhir Merah – Pasar Masih Galau?

Tapi tekanan jual makin deras mendekati siang hari, dan IHSG pun tidak mampu mempertahankan momentumnya.

Kenapa IHSG Melemah?

WhatsApp Image 2025 01 30 at 01.01.39 c8bace2f 2
Ilustrasi. Para Trader di bursa IHSG. Generate by AI

Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab terkoreksinya IHSG di hari pertama Juli:

  1. Aksi Realisasi Cuan
    Bulan baru, banyak investor yang mulai menata portofolio lagi. Saham-saham perbankan dan infrastruktur jadi target ambil untung setelah menguat pada akhir Juni lalu. Aksi profit taking ini cukup menekan indeks, terutama dari saham big caps seperti BBRI dan BBCA.
  2. Sikap Wait and See Jelang Data Ekonomi
    Pelaku pasar cenderung berhati-hati menanti data penting seperti inflasi Juni 2025 dan neraca perdagangan Mei 2025 yang diperkirakan surplus. Pasar butuh katalis yang lebih kuat untuk bisa mengangkat IHSG ke atas 7.000. Tapi sebelum data keluar, banyak yang memilih menepi dulu dari pasar.
  3. Ketidakpastian Global
    Negosiasi perdagangan antara Amerika Serikat dan beberapa negara mitranya masih belum menunjukkan titik terang. Presiden AS kembali melempar sinyal bahwa tarif impor bisa dinaikkan jika negosiasi gagal. Ketegangan ini membuat sentimen pasar global ikut cemas, dan dampaknya terasa di regional Asia, termasuk Indonesia.

Sentimen Eksternal Campur Aduk

Bursa Asia sendiri bergerak bervariasi. Indeks Nikkei Jepang terkoreksi cukup dalam, turun lebih dari 400 poin, sementara Shanghai dan Strait Times masih mencetak kenaikan ringan.

Sementara itu, Wall Street justru mencetak rekor baru pada malam sebelumnya, dipimpin oleh penguatan Nasdaq dan S&P 500.

Namun sayangnya, euforia dari Wall Street belum cukup kuat untuk mendorong IHSG bertahan di zona hijau.

Level Teknis IHSG

  • Buka: 6.954,39
  • Tertinggi: 6.971,24
  • Terendah: 6.899,00
  • Tutup: 6.909,23
  • Tutup sebelumnya: 6.927,68

Level 6.900 kini jadi support krusial yang harus dijaga. Jika ditembus ke bawah, bisa membuka peluang koreksi ke area 6.870-an.

Sebaliknya, rebound ke atas 6.950 bisa menjadi sinyal penguatan lanjutan.

IHSG di hari pertama Juli 2025 mencatat pelemahan tipis karena tekanan jual dan sikap hati-hati investor.

Walaupun koreksi ini masih dalam batas wajar, pasar kini menantikan arah selanjutnya dari data-data ekonomi domestik.

Jika data inflasi dan perdagangan memberi kejutan positif, bukan tak mungkin IHSG akan kembali mencoba menembus level psikologis 7.000.

Untuk saat ini, trader dan investor disarankan untuk tetap selektif, fokus pada saham-saham berfundamental kuat, serta mencermati rilis data dalam beberapa hari ke depan.***

Respon (2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *