Berita

HPP Gabah Naik, HET Beras Medium Bakal Ikut Terkerek? Bapanas: Jangan Komplain Kalau Jadi Rp14 Ribu per Kg!

×

HPP Gabah Naik, HET Beras Medium Bakal Ikut Terkerek? Bapanas: Jangan Komplain Kalau Jadi Rp14 Ribu per Kg!

Sebarkan artikel ini
download 56 1
Ilustrasi Gabah Kering. Pemerintah secara resmi menetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani sebesar Rp6.500 per kilogram (kg). Foto DOK IST

KORANINVESTIGASI|Harga beras medium bisa saja naik dalam waktu dekat. Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, menyatakan pemerintah tengah mempertimbangkan penyesuaian Harga Eceran Tertinggi (HET) beras medium, seiring naiknya Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah kering panen (GKP) menjadi Rp6.500 per kg.

“Ya ini kami pertimbangkan. Semua mungkin,” ujar Arief, dikutip Selasa 15 Juli 2025.

BACA JUGA: Skandal Beras Oplosan oleh Mafia Pangan, Rakyat Tekor Rp99 Triliun per Tahun! Siapa Dalangnya?

Sudah Dibahas Sejak April, Tapi Masih Dikaji Matang

Menurut Arief, diskusi soal HET beras medium sudah berjalan sejak April 2025 dan melibatkan berbagai pihak dari hulu ke hilir—mulai dari petani, penggilingan, hingga konsumen.

Ia menyebutkan simulasi harga sedang dikaji, termasuk kemungkinan jika harga gabah menyentuh Rp7.000 – Rp7.500 per kg. Kalau sudah naik di tingkat petani, tentu akan berdampak ke harga beras di pasar.

“Kalau misalnya HET beras mediumnya memang perlu ditinjau, ya kami tinjau,” tegasnya.

Arief: Kalau Harga Jadi Rp14.000 per Kg, Jangan Komplain!

Arief juga mengingatkan masyarakat bahwa jika nantinya HET beras medium disesuaikan menjadi Rp14.000 per kg, konsumen tidak seharusnya mengeluh.

Menurutnya, harga yang adil harus mempertimbangkan seluruh pelaku rantai pasok—bukan hanya konsumen.

“Seandainya HET beras medium nanti Rp14.000 per kg, jangan komplain lagi,” ujarnya blak-blakan.

Mengapa HET Harus Disesuaikan?

Kebijakan ini tak lepas dari perubahan besar dalam sistem pembelian gabah. Sejak 24 Januari 2025, pemerintah melalui Keputusan Kepala Bapanas Nomor 14 Tahun 2025 menetapkan HPP GKP Rp6.500 per kg tanpa rafaksi harga.

Artinya, kualitas gabah tak lagi jadi dasar pemotongan harga. Langkah ini dinilai menguntungkan petani, tapi juga mendorong biaya produksi di level penggilingan.

Harga Pasar Sudah Lewati HET Lama

Fakta di lapangan juga membenarkan bahwa harga beras medium sudah lama menembus HET saat ini (Rp12.500 per kg):

  • Harga beras medium di tingkat konsumen (Juni 2025): Rp13.995 per kg
  • Harga beras medium di penggilingan: Rp12.800 per kg
  • HET saat ini: Rp12.500 per kg
  • HPP gabah baru: Rp6.500 per kg

Pengamat: Penyesuaian HET Itu Logis

Pengamat pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia, Khudori, sepakat bahwa HET memang perlu disesuaikan agar menciptakan keseimbangan di rantai pasok.

“Tak masuk akal jika HPP gabah naik, tetapi HET beras tidak disesuaikan,” tegasnya dalam diskusi Perhepi, Senin (14/7).

Naik Itu Perlu, Tapi Jangan Dilakukan Sembarangan

Penyesuaian HET bukan sekadar wacana, tapi kebutuhan untuk menjaga keseimbangan ekonomi di sektor pangan. Pemerintah dihadapkan pada dilema: menjaga daya beli masyarakat vs memberikan insentif layak bagi petani.

Masyarakat perlu siap dengan realita: harga beras medium mungkin akan naik. Tapi di sisi lain, ini adalah langkah untuk memastikan petani tetap semangat menanam dan penggilingan tetap hidup.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *