Internasional

Geger Bantuan Tepung Dicampur Narkoba di Gaza, GHF dan Israel Dituding Lakukan Kejahatan Kemanusiaan

×

Geger Bantuan Tepung Dicampur Narkoba di Gaza, GHF dan Israel Dituding Lakukan Kejahatan Kemanusiaan

Sebarkan artikel ini
warga gaza serbu pusat bantuan di rafah 1748400813766 169
Israel diduga menyelundupkan dan mencampurkan narkoba jenis Oxycodone dalam tepung yang akan disalurkan sebagai bantuan pangan ke Jalur Gaza Palestina. (Foto: REUTERS/Hatem Khaled)

KORANINVESTIGASI|Warga Gaza kembali dikejutkan oleh tuduhan serius yang bikin bulu kuduk merinding.

Kantor Media Pemerintah di Jalur Gaza menuding bahwa bantuan makanan berupa tepung terigu yang didistribusikan oleh Gaza Humanitarian Foundation (GHF)—organisasi bantuan yang didukung Israel dan Amerika Serikat—telah dicampur dengan narkotika jenis Oxycodone.

Yep, kamu nggak salah baca. Bukan hanya sekadar bantuan biasa, tapi bantuan yang diduga mengandung obat adiktif.

Tuduhan ini sontak menyulut kemarahan publik dan mengundang perhatian dunia internasional.

BACA JUGA: Tentara Israel Akui Sengaja Tembaki Warga Gaza di Dekat Bantuan Kemanusiaan

Apa yang Terjadi Sebenarnya?

Menurut laporan dari kantor berita Al Arabiya, pihak otoritas lokal di Gaza menyebut bahwa ada indikasi kuat bahwa tepung bantuan GHF telah dicemari narkoba.

Bahkan disebutkan bahwa obat-obatan tersebut bukan hanya diselipkan di dalam kantong, tapi juga dicampur langsung ke dalam tepung—yang artinya bisa dikonsumsi tanpa disadari oleh penerima bantuan.

Seorang apoteker Gaza, Omar Hamad, menjadi sosok pertama yang membunyikan alarm soal ini. Dalam unggahannya di media sosial X (sebelumnya Twitter), Hamad menjelaskan bahwa dia dan timnya menemukan zat yang mengandung Oxycodone saat memeriksa beberapa sampel tepung dari pos distribusi.

“Tepungnya terlihat biasa. Tapi setelah kami uji, ditemukan kandungan Oxycodone dalam jumlah signifikan,” tulis Hamad.

Oxycodone: Obat Penghilang Nyeri, Tapi Sangat Adiktif

Buat yang belum tahu, Oxycodone adalah obat penghilang nyeri kelas berat yang biasanya hanya digunakan dalam perawatan medis serius.

Tapi di tangan yang salah, obat ini bisa bikin kecanduan berat dan bahkan bisa menghancurkan sistem sosial masyarakat jika dikonsumsi massal tanpa kontrol.

Inilah yang bikin tuduhan ini nggak main-main. Jika benar, maka bantuan kemanusiaan justru dipakai sebagai alat untuk menghancurkan masyarakat Gaza dari dalam.

BACA JUGA: Amerika Serikat Bantu Israel Serang Iran

Siapa di Balik Bantuan Ini?

GHF atau Gaza Humanitarian Foundation adalah organisasi bantuan yang muncul baru-baru ini dan langsung aktif menyalurkan logistik makanan ke Gaza mulai 26 Mei 2025.

Organisasi ini didukung logistik dan keamanan oleh perusahaan-perusahaan asal AS, termasuk Safe Reach Solutions dan UG Solutions.

Namun, sejak awal kehadirannya, GHF sudah disorot karena:

  1. Tidak transparan dalam pelaporan distribusi bantuan.
  2. Dikecualikan dari proses audit ketat oleh USAID.
  3. Diduga bekerja sama dengan militer dan mantan agen CIA.

Komite Anti-Narkoba Gaza Angkat Suara

Menanggapi kasus ini, Komite Anti-Narkoba Gaza langsung mengeluarkan pernyataan tegas:

“Kami mendesak masyarakat Gaza untuk lebih waspada. Periksa makanan yang berasal dari pusat bantuan bekingan Israel dan AS. Laporkan segera jika menemukan zat mencurigakan.”

Mereka menyebut kasus ini sebagai “jebakan maut”, dan menyarankan semua warga tidak serta-merta menerima bantuan tanpa verifikasi.

Reaksi Dunia: PBB Turut Mengecam

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebelumnya telah mengecam tindakan Israel yang menggunakan pangan sebagai senjata perang.

Dalam catatan yang dirilis pekan ini, PBB menyebut bahwa lebih dari 410 warga Palestina tewas dan 3.000 terluka saat mencoba mengambil bantuan di titik distribusi.

“Warga Gaza yang kelaparan kini dihadapkan pada pilihan tak manusiawi: mati kelaparan atau ditembak saat mengantre bantuan,” tulis Kantor HAM PBB.

Lebih parahnya lagi, laporan-laporan lain juga menyebut bahwa tentara Israel sengaja menembaki kerumunan orang yang kelaparan, bahkan ketika mereka tidak menunjukkan ancaman.

Apa Dampaknya?

Kalau tuduhan ini terbukti benar, maka dunia sedang menyaksikan salah satu bentuk kejahatan kemanusiaan paling gelap di era modern.

Penggunaan obat terlarang untuk merusak masyarakat melalui bantuan kemanusiaan bisa menjadi preseden buruk dalam sejarah perang dan bantuan global.

Dunia Tak Boleh Diam

Kasus dugaan pencampuran narkoba dalam bantuan pangan ini menjadi pengingat pahit bahwa bantuan kemanusiaan pun bisa dipolitisasi dan dimanipulasi.

Dunia internasional harus bersatu untuk:

  1. Menyelidiki tuduhan secara menyeluruh.
  2. Memastikan bantuan ke Gaza aman dan bersih.
  3. Menghentikan segala bentuk eksploitasi terhadap warga sipil di tengah krisis.

(***)

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *