KORANINVESTIGASI|Gempa bumi besar dengan kekuatan M 8,7 mengguncang wilayah Kamchatka, Rusia, pada Rabu pagi (30/7/2025) pukul 06:24:51 WIB.
Data dari BMKG menunjukkan pusat gempa berada di 160 km tenggara Kamchatka-Rusia dengan kedalaman 18 km.
Getaran kuat dari gempa ini sempat memicu peringatan dini tsunami bagi sejumlah wilayah di sekitar Samudra Pasifik, termasuk beberapa kawasan timur Indonesia.
Namun, BMKG memastikan bahwa peringatan tsunami tersebut kini telah berakhir.
Dampak dan Pemantauan Tsunami
BMKG melaporkan bahwa gelombang tsunami sempat terdeteksi dengan ketinggian bervariasi di beberapa lokasi:
- Bitung, Indonesia – 0,21 m (14:20 WIB)
- Depapua, Indonesia – 0,20 m (14:45 WIB)
- Gebe, Indonesia – 0,11 m (14:57 WIB)
- Chichijima, Jepang – 0,10 m (10:00 WIB)
- Guam, AS – 0,10 m (11:40 WIB)
Meski gelombang yang tercatat relatif kecil (tidak sampai 1 meter), BMKG tetap mengimbau masyarakat pesisir untuk menjauhi pantai hingga status peringatan resmi dicabut.
Jenis dan Penyebab Gempa
Menurut keterangan ahli seismologi, gempa ini termasuk gempa dangkal dengan mekanisme naik (thrust fault) akibat aktivitas subduksi lempeng di Palung Kurile-Kamchatka.
Jenis gempa seperti ini dikenal berpotensi besar memicu tsunami, terutama di wilayah dengan topografi dasar laut yang curam.
BACA JUGA: Update Gempa dan Tsunami Rusia: Dampaknya Hingga Papua, BMKG Ingatkan Warga Pesisir Tetap Waspada!
Konfirmasi BMKG
Dalam rilis resmi yang ditampilkan di aplikasi BMKG, kini tertulis:
“Peringatan Dini TSUNAMI yang disebabkan oleh gempa Mag: 8.7, 30-Jul-25 06:24:51 WIB, dinyatakan telah berakhir.”
Hal ini berarti masyarakat di Indonesia, khususnya di kawasan timur seperti Sulawesi Utara, Maluku, dan Papua, sudah bisa kembali beraktivitas normal.
Namun BMKG mengingatkan agar warga tetap waspada terhadap potensi gempa susulan.
Catatan Akhir
- Magnitudo: 8,7
- Lokasi: 160 km Tenggara Kamchatka-Rusia
- Kedalaman: 18 km
- Peringatan Tsunami: Sudah berakhir
BMKG dan lembaga pemantau tsunami internasional akan terus melakukan pengawasan terhadap gempa-gempa susulan yang mungkin terjadi di wilayah tersebut.***