KORANINVESTIGASI|Suasana duka menyelimuti kawasan Tanah Nyariang, Batu Taba, Kabupaten Agam, Selasa (29/7).
Dua rumah semi permanen ludes terbakar, satu warga lanjut usia meninggal dunia, dan delapan jiwa terdampak.
Peristiwa kebakaran ini langsung mendapat respons cepat dari Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bukittinggi.
Begitu laporan masuk lewat sistem komunikasi darurat radio rig, tim PMI langsung bergerak menuju lokasi.
BACA JUGA: PMI Bukittinggi Turun Langsung! Bantu Korban Kebakaran di Pintu Kabun, Warganet Ikut Haru
FAKTA SINGKAT KEBAKARAN TANAH NYARIANG
- Tanggal Kejadian: Selasa, 29 Juli 2025
- Lokasi: Tanah Nyariang, Batu Taba, Agam
- Rumah Hangus: 2 unit semi permanen
- Korban Jiwa: 1 orang meninggal dunia
- Korban Terdampak: 2 kepala keluarga, 8 jiwa
- Pihak yang Terlibat: PMI Bukittinggi, Damkar, TNI/Polri, PLN, warga
Respons Cepat PMI di Lokasi Kebakaran

BACA JUGA: PMI Bukittinggi Tanggap 24 Jam: Menolong Sepenuh Hati, Siaga Setiap Saat
Tanpa menunggu lama, tim PMI melakukan asesmen cepat, menyiagakan ambulans, dan memberikan layanan medis darurat bagi warga yang terdampak.
“Kami turut berbelasungkawa atas peristiwa ini. Begitu informasi diterima, tim langsung turun ke lapangan. Kehadiran PMI adalah bentuk nyata komitmen kami dalam memberikan bantuan kemanusiaan secara cepat dan tepat,” ujar H. Chairunnas, Ketua PMI Kota Bukittinggi.
Selain PMI, penanganan kebakaran juga melibatkan Damkar Bukittinggi dan Agam, TNI/Polri, PLN, serta warga sekitar.
Namun, proses pemadaman sempat terkendala karena akses jalan sempit dan banyaknya warga yang menonton di lokasi kejadian.
Dua Rumah Hangus, Satu Korban Jiwa
Dari hasil asesmen, diketahui dua rumah milik E (60) dan D (80) hangus dilalap api. Tragisnya, korban atas nama E ditemukan meninggal dunia di lokasi.
Secara keseluruhan, ada dua kepala keluarga dengan delapan jiwa terdampak kebakaran ini. Saat ini, PMI masih berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan bantuan lanjutan bagi para korban.
BOX EDUKASI: 5 TIPS CEGAH KEBAKARAN DI RUMAH
- Periksa kabel listrik secara berkala.
- Jangan menumpuk stop kontak terlalu banyak di satu titik.
- Simpan korek api dan lilin jauh dari jangkauan anak-anak.
- Jangan meninggalkan kompor menyala tanpa pengawasan.
- Siapkan APAR atau ember berisi pasir di rumah sebagai antisipasi.
Tragedi kebakaran di Tanah Nyariang bukan hanya menyisakan puing-puing, tapi juga pelajaran berharga tentang pentingnya pencegahan kebakaran dan solidaritas kemanusiaan.
PMI Bukittinggi telah menunjukkan bahwa gerak cepat dan kolaborasi antarinstansi dapat meminimalkan dampak bencana.
Kini, semua mata tertuju pada langkah-langkah pemulihan bagi warga yang kehilangan rumah dan sanak keluarga.***