Berita

Pemprov Riau Tetapkan Status Tanggap Darurat Karhutla, Rokan Hilir dan Rokan Hulu Jadi Fokus Utama

×

Pemprov Riau Tetapkan Status Tanggap Darurat Karhutla, Rokan Hilir dan Rokan Hulu Jadi Fokus Utama

Sebarkan artikel ini
IMG 20250703 WA0003
Ilustrasi Karhutla Riau. Foto DOK IST

KORANINVESTIGASI|Pemerintah Provinsi Riau resmi menetapkan status tanggap darurat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai hari ini.

Langkah tegas ini diambil menyusul lonjakan signifikan titik panas dan titik api dalam sepekan terakhir yang mengancam wilayah Riau, terutama di Kabupaten Rokan Hilir dan Rokan Hulu.

Penetapan status tanggap darurat ini diumumkan langsung oleh Gubernur Riau, Abdul Wahid, dalam rapat koordinasi di Gedung Daerah Balai Serindit, Pekanbaru, Selasa (23/07/2025).

Turut hadir dalam rapat tersebut, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, serta jajaran Forkopimda Riau.

Dari Siaga ke Tanggap Darurat

Sebelumnya, sejak 27 Maret 2025, Riau telah berada dalam status siaga darurat karhutla hingga 30 November.

Namun, karena peningkatan drastis jumlah titik api dan luas lahan terbakar, Pemprov Riau tak punya pilihan selain menaikkan status menjadi tanggap darurat.

“Mulai hari ini saya menetapkan status tanggap darurat,” tegas Gubernur Abdul Wahid.

Langkah Cepat dan Terkoordinasi

Dengan status ini, pemerintah daerah bisa mengakses bantuan logistik dan teknologi dari pemerintah pusat secara maksimal, termasuk dukungan dari BNPB, KLHK, dan instansi terkait lainnya.

Gubernur menekankan pentingnya koordinasi lintas sektor untuk memaksimalkan penanganan di lapangan.

“Kita butuh gerak cepat dan dukungan semua pihak, termasuk pemerintah pusat dan kabupaten/kota,” ujar Gubernur Wahid.

Kabupaten Rokan Hilir dan Rokan Hulu Jadi Titik Kritis

Dua daerah yang menjadi sorotan utama dalam penanganan karhutla tahun ini adalah Rokan Hilir dan Rokan Hulu.

Berdasarkan data terkini, kedua wilayah tersebut mencatat titik api terbanyak dan memiliki potensi tinggi untuk terjadi kebakaran berulang setiap tahunnya.

“Kita lihat titik api paling banyak di Rokan Hilir dan Rokan Hulu. Maka dari itu, kita minta pihak terkait bergerak lebih cepat dan lebih agresif,” tambahnya.

Edukasi Jadi Kunci Pencegahan

Selain upaya pemadaman, edukasi masyarakat menjadi fokus penting. Pembukaan lahan dengan cara membakar masih menjadi penyebab utama karhutla di Riau.

“Saya imbau bupati dan wali kota agar terus mengedukasi masyarakat. Jangan buka lahan dengan cara membakar. Dampaknya besar,” tegas Wahid.

Cuaca Ekstrem Perparah Situasi

Sebelumnya, Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol, juga menyoroti bahwa cuaca panas ekstrem menjadi faktor yang memperparah kondisi lahan dan mempercepat penyebaran api.

“Panas ekstrem mempercepat penguapan dan membuat lahan gambut kering. Ini kombinasi berbahaya jika ada api,” kata Menteri Hanif.

Dengan status tanggap darurat karhutla yang sudah ditetapkan, Pemerintah Provinsi Riau kini fokus penuh dalam upaya pemadaman dan pencegahan kebakaran hutan.

Rokan Hilir dan Rokan Hulu menjadi perhatian khusus, sementara masyarakat diminta untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar.

Ayo jaga Riau dari bencana asap!***

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *