KORANINVESTIGASI|Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lagi-lagi bikin investor senyum sumringah.
Hari ini, Senin (21/7), IHSG resmi ditutup menguat 1,26% atau naik 91,86 poin ke level 7.403,77.
Ini jadi penutupan tertinggi IHSG sepanjang tahun 2025, sekaligus melanjutkan tren positif selama 11 hari perdagangan beruntun. Gokil, kan?
Total ada 339 saham yang naik, 298 turun, dan sisanya flat alias nggak gerak-gerak. Nilai transaksi pun luar biasa aktif, mencapai Rp 15,12 triliun dengan volume saham menyentuh hampir 30 miliar lembar.
Kapitalisasi pasar pun melonjak ke angka fantastis, yaitu Rp 13.270 triliun. Bursa Indonesia makin seksi!
BACA JUGA: IHSG Diprediksi Menguat, Tapi Hati-Hati Profit Taking Awal Pekan!
Saham Teknologi dan Properti Tampil Beringas

BACA JUGA: IHSG Kamis 17 Juli 2025 Makin Ngegas! Tembus 7.263, Investor Makin PeDe
Dari semua sektor, teknologi dan properti jadi bintang utamanya. Sektor teknologi terbang 7,74%, sedangkan properti melesat 5,01%.
Pemain utama? Ya jelas si DCII yang lompat hampir 18%, dan WIRG yang naik 20,83%. Properti? Ada MINA yang naik edan-edanan sampai 23,53%.
Konglomerat Jadi Motor IHSG, Bank Malah Rem Tangan
Kalau bicara siapa yang ngangkat IHSG hari ini, jawabannya: saham-saham konglomerat. Saham milik Toto Sugiri yaitu DCII, sendirian aja nyumbang 47,35 poin ke IHSG.
Lalu duo andalan Prajogo Pangestu yaitu BRPT dan CDIA, masing-masing menambahkan 8,07 dan 7,3 poin.
Nggak cuma mereka, masih ada nama-nama besar lain kayak PANI, TOWR, BRMS, dan MBMA yang ikut dorong IHSG ke langit.
Tapi… nggak semuanya ikut pesta. Saham perbankan malah jadi pemberat.
BMRI, BBRI, dan BBNI kompak masuk daftar merah. BMRI misalnya, nyumbang minus 5,25 poin. Sepertinya sih, ini efek profit taking setelah sebelumnya bank-bank big cap sempat jadi motor penggerak.
IHSG Tembus Level Psikologis, Apa Selanjutnya?
Yang bikin makin menarik, hari ini adalah pertama kalinya IHSG menembus level 7.400 di tahun 2025.
Padahal, April lalu indeks sempat anjlok ke level 5.900-an. Artinya, dalam waktu sekitar tiga bulan, IHSG sudah rebound lebih dari 24%. Mantap!
Analis dari Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, bilang penguatan ini nggak lepas dari efek euforia IPO dan saham-saham grup konglomerat, terutama milik Prajogo Pangestu.
Saham barunya, Chandra Daya Investasi (CDIA), langsung jadi primadona karena demand-nya gila-gilaan. Hukum pasar pun berlaku: permintaan tinggi, harga pun terus naik.
Masih Ada Potensi Ngegas Lagi?
Dengan performa yang makin solid, IHSG punya potensi lanjut naik. Tapi hati-hati ya, karena makin tinggi, risiko profit taking juga makin besar. Apalagi saham-saham teknologi dan properti udah rally cukup jauh.
Yang pasti, sentimen masih mendukung, baik dari dalam negeri (euforia IPO & pemangkasan BI rate), maupun global (penguatan pasar Asia).
Jadi, tetap pantau saham-saham favorit kamu, jangan FOMO tapi juga jangan takut cuan!
Pantengin terus update IHSG biar kamu nggak ketinggalan tren!***
Respon (1)