KORANINVESTIGASI|Awal pekan ini pasar saham Asia-Pasifik dibuka dengan nada negatif.
Sentimen global kembali diuji setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengonfirmasi pemberlakuan tarif impor baru mulai 1 Agustus 2025, terhadap negara-negara yang belum mencapai kesepakatan dagang dengan Washington.
Tarif Trump Bikin Panas Pasar
Pernyataan tegas dari Menteri Keuangan AS Scott Bessent yang menyebutkan bahwa tarif tetap akan diterapkan tanpa perpanjangan waktu, langsung mengguncang keyakinan pelaku pasar.
Meskipun Bessent menambahkan bahwa penundaan sejak April memberi waktu lebih bagi negara mitra untuk berunding, pasar tetap menilai ini sebagai tanda ketegangan dagang memanas.
BACA JUGA: IHSG Tergelincir Tipis, Asing Kompak Jualan Saham Jumbo Pekan Lalu
Bursa Asia-Pasifik Serempak Melemah
Reaksi pasar terlihat nyata di sesi pembukaan Senin pagi ini. Berikut rangkuman pergerakan indeks utama:
- Nikkei 225: -0,26%
- Topix: -0,18%
- Kospi: -0,48%
- Kosdaq: -0,50%
- Hang Seng Futures: di 23.899 (lebih rendah dari penutupan 23.916,06)
- S&P/ASX 200 Australia: nyaris stagnan (flat)
Pelemahan ini mencerminkan kekhawatiran bahwa kebijakan proteksionisme AS bisa menghambat arus perdagangan global, berdampak pada ekspor Asia, serta menekan outlook pertumbuhan perusahaan-perusahaan besar di kawasan tersebut.
Sentimen Tambahan: RBA Siap Pangkas Suku Bunga
Pelaku pasar juga menantikan hasil rapat dua hari Bank Sentral Australia (RBA) yang dimulai hari ini.
Ekspektasi pasar mengarah pada pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 3,60%.
Langkah ini dilihat sebagai upaya menahan perlambatan ekonomi domestik dan menstimulasi permintaan.
Namun, sikap dovish RBA bisa sekaligus menjadi sinyal bahwa pertumbuhan di kawasan Asia-Pasifik belum sepenuhnya aman dari tekanan global.
Wall Street Masih Menahan Tekanan
Meskipun indeks Wall Street sempat menguat pada penutupan Jumat lalu didorong laporan keuangan kuat sektor perbankan, kontrak berjangka Senin pagi mulai terkoreksi:
- Dow Jones Futures: -146 poin (-0,32%)
- S&P 500 Futures: -0,39%
- Nasdaq 100 Futures: -0,42%
Kondisi ini menambah alasan kehati-hatian di Asia, mengingat Wall Street sering menjadi petunjuk arah bagi bursa global.
Apa Dampaknya ke IHSG?

BACA JUGA: IHSG Rebound Tipis Kamis 3 Juli 2025 di Tengah Antusiasme IPO dan Sentimen Global Campuran
Dengan tekanan dari global, IHSG berpotensi dibuka melemah secara moderat pada awal pekan. Investor lokal akan:
- Menyikapi hati-hati perkembangan tarif Trump
- Menunggu arah dari suku bunga RBA dan The Fed
- Memonitor aksi lanjutan dari investor asing pasca aksi jual pekan lalu
- Mengalihkan perhatian pada potensi IPO besar di pekan ini
Namun demikian, tingginya animo terhadap 8 IPO baru di BEI bisa tetap menahan penurunan IHSG secara teknikal.
- Sentimen Global Kembali Dominan
- Tarif dagang Trump menjadi katalis negatif utama di pasar Asia
- Investor global mengurangi risiko sambil menanti arah suku bunga
Pasar domestik seperti Indonesia tetap memiliki peluang koreksi terbatas jika likuiditas IPO terserap dengan baik.***
Respon (2)