Daerah

Tangan Terbuka dari Pasaman Sumbar untuk FKUB Sibolga: Simbol Kerukunan Disulam di Balairong Anak Nagari

×

Tangan Terbuka dari Pasaman Sumbar untuk FKUB Sibolga: Simbol Kerukunan Disulam di Balairong Anak Nagari

Sebarkan artikel ini
WhatsApp Image 2025 07 15 at 23.09.55 bb62aab8
Kunjungan FKUB Sibolga ke Pasaman menjadi bukti bahwa narasi Indonesia yang rukun bukan hanya hidup di lembaran pidato, tetapi benar-benar ada dan terus tumbuh—dari desa, dari umat, dari senyum di Balairong Anak Nagari.Foto DOK IST

KORANINVESTIGASI|Di sebuah ruang penuh nilai adat dan martabat, Balairong Anak Nagari, rumah dinas resmi Bupati Pasaman, dua kota dari dua provinsi bersua bukan untuk berdiskusi kebijakan keras atau adu argumentasi, melainkan untuk menyatukan semangat kebersamaan lintas iman.

Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Sibolga, Sumatera Utara, melakukan kunjungan silaturahmi sekaligus studi tiru ke Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat — sebuah perjalanan yang jauh, tapi terasa dekat karena sambutan hangat yang diberikan langsung oleh Bupati Pasaman, Welly Suhery.

BACA JUGA: Bukti Nyata Kepedulian: Pemkab Pasaman Sumbar Luncurkan Program Seragam Sekolah Gratis untuk SD–SMP

Pertemuan Dua Negeri, Persaudaraan Satu Arah

Kunjungan ini bukan sekadar agenda formal. Bagi Ketua FKUB Sibolga Musdiwar Jambak, momen ini adalah tentang menyaksikan sendiri bagaimana sebuah daerah menjaga damai dalam keberagaman.

Ia hadir bersama rombongan lintas agama: ulama, pendeta, pastor, hingga pandita, sebuah potret miniatur Indonesia yang berjalan bersama dalam harmoni.

“Pasaman telah menjadi inspirasi bagi kami di Sibolga. Di sini, kami melihat harmoni bukan hanya sebagai slogan, tapi napas kehidupan masyarakat,” ujar Musdiwar dalam sambutannya.

Sementara itu, Bupati Welly menegaskan, Pasaman membuka diri sebagai rumah besar yang menjunjung tinggi semangat gotong royong antarumat.

“Ini bukan hanya kunjungan kelembagaan, ini adalah ikatan batin antar daerah, antar insan yang percaya bahwa perbedaan bukan alasan untuk berjarak,” katanya, disambut tepuk tangan hangat hadirin.

Ulos di Bahu, Komitmen di Hati

WhatsApp Image 2025 07 15 at 23.09.54 a870e019
Salah satu momen paling menyentuh terjadi saat kain ulos khas Batak disematkan di bahu Bupati Welly Suhery. Foto: DOK IST

BACA JUGA: Sigap dan Gratis! Pasaman Sumbar Hadirkan Ambulans untuk Semua Warga Tanpa Biaya

Salah satu momen paling menyentuh terjadi saat kain ulos khas Batak disematkan di bahu Bupati Welly Suhery.

Sebuah simbol adat Batak yang berarti “kami mengangkat engkau sebagai saudara.” Dalam sekejap, ruang aula itu bukan lagi ruang pemerintahan, tapi rumah bersama.

Tak hanya itu, pertukaran plakat lambang daerah juga menjadi saksi komitmen kebersamaan lintas wilayah dan agama. Sebuah pesan tanpa kata: bahwa keberagaman bukan tembok, tapi jembatan.

Lintas Batas, Lintas Iman, Lintas Hati

Hadir dalam pertemuan ini para tokoh dari kedua belah pihak: Kepala Kesbangpol, Kemenag, tokoh adat, serta tokoh lintas agama. Semuanya menyatu dalam satu semangat: merawat Indonesia dari ruang-ruang damai paling dekat—dari nagari dan rumah ibadah, dari pelukan saudara sebangsa.

Kunjungan FKUB Sibolga ke Pasaman menjadi bukti bahwa narasi Indonesia yang rukun bukan hanya hidup di lembaran pidato, tetapi benar-benar ada dan terus tumbuh—dari desa, dari umat, dari senyum di Balairong Anak Nagari.***

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *