Daerah

Sultan Thaha Syaifuddin: Pahlawan Jambi yang Terlupakan, Bangkit Lagi di Tebo!

×

Sultan Thaha Syaifuddin: Pahlawan Jambi yang Terlupakan, Bangkit Lagi di Tebo!

Sebarkan artikel ini
c40924bf 171a 4011 bf67 b078865b9174
Infografis Profil Sultan Thaha Syaifuddin. Foto: Generate by AI

 

KORANINVESTIGASI|Di tengah gemuruh zaman dan deru digitalisasi, nama Sultan Thaha Syaifuddin mungkin sudah tak sepopuler dulu di telinga generasi muda.

Padahal, beliau adalah pahlawan nasional sekaligus raja terakhir Kesultanan Jambi, yang gigih melawan kolonialisme Belanda sampai akhir hayatnya.

Tapi hari itu, Sabtu pagi di Pendopo Rumah Dinas Bupati Tebo, ratusan tokoh dan warga hadir dalam sebuah peristiwa yang hangat sekaligus penuh makna: Haul ke-121 Sultan Thaha Syaifuddin.

Kegiatan ini bukan sekadar peringatan tahunan, tapi juga jadi momen membangkitkan kembali jejak sejarah dan identitas Tebo sebagai tanah leluhur Sultan Thaha.

Doa, Diskusi, dan Ajakan untuk Menjaga Sejarah

IMG 20250623 WA0001

Acara haul kali ini digelar oleh DPD Rampas Setia 08 Berdaulat Kabupaten Tebo, lengkap dengan doa bersama, kegiatan sosial, dan diskusi sejarah.

Hadir pula tokoh-tokoh penting seperti Sulthan Jambi Sayid Fuad Abdurahman, sejarawan Dr. Yusdi Andra, dan berbagai pemuka masyarakat serta pejabat lokal.

Dalam sambutannya, Sayid Fuad menegaskan pentingnya haul ini sebagai bentuk penghormatan kepada pahlawan serta dorongan untuk menjadikan Tebo sebagai pusat wisata sejarah dan religi.

“Ini bukan cuma seremoni. Kita ingin sejarah Tebo dan Jambi diangkat hingga ke panggung nasional, bahkan dunia,” tegasnya.

Generasi Muda Mulai Lupa: Alarm dari Lapangan

Yang mengejutkan, Ketua DPD Rampas Tebo, M. Husni, menyampaikan keprihatinan mendalam: banyak pelajar tak lagi mengenal Sultan Thaha.

Ia bahkan menyebut hasil temuannya saat berbicara langsung dengan kepala sekolah di berbagai jenjang, dari SD hingga SMA.

“Ini miris. Kalau generasi muda tak tahu siapa Sultan Thaha, bagaimana mereka bisa mengenal jati dirinya sebagai anak Jambi?” ujarnya.

Ia mengusulkan langkah konkret, seperti:

  1. Memasang foto Sultan Thaha di seluruh kantor pemerintah,
  2. Memasukkan kisah Sultan Thaha ke dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah, dan
  3. Mendirikan monumen di kantor DPRD serta titik strategis di seluruh kabupaten/kota di Jambi.

Saatnya Tebo Jadi Kota Pahlawan

Tak main-main, Husni juga menyerukan agar Kabupaten Tebo ditetapkan sebagai kota pahlawan.

Pasalnya, makam Sultan Thaha berada di Tebo, tepatnya di Tanah Garo, Kecamatan Muara Tabir, tempat yang juga menjadi pusat sejarah dan budaya lokal.

“Kita punya bukti sejarah hidup di sini. Jangan sampai warisan ini hilang begitu saja,” tegasnya.

Gerakan Kolektif Melestarikan Warisan Pahlawan Lokal

DPD Rampas menutup acara dengan seruan penting: jadikan haul ini titik awal gerakan pelestarian nilai-nilai kepahlawanan lokal.

Sultan Thaha adalah figur yang mewakili semangat perlawanan, keberanian, dan cinta tanah air — hal-hal yang sangat relevan di tengah krisis identitas masa kini.

Siapa Sultan Thaha Syaifuddin?

  • Lahir: 1816, di Muara Tebo
  • Wafat: 26 April 1904, dalam perlawanan terhadap Belanda
  • Status: Pahlawan Nasional Indonesia (dianugerahi pada 1978)
  • Peran: Raja terakhir Kesultanan Jambi, pemimpin perjuangan bersenjata melawan kolonialisme Belanda, gigih mempertahankan martabat bangsanya sampai akhir hayat.

Mengapa Kita Harus Peduli?

Sultan Thaha bukan sekadar tokoh sejarah. Ia adalah simbol perlawanan lokal yang kini nyaris terpinggirkan.

Jika generasi muda tidak dikenalkan pada pahlawan-pahlawan dari tanahnya sendiri, lalu kepada siapa mereka akan bercermin?

Haul ke-121 ini adalah pengingat, bahwa sejarah bukan hanya untuk dikenang — tapi untuk diperjuangkan kembali, agar tidak hilang di tengah riuhnya zaman.***

Respon (1)

  1. Koreksi sedikit, Sultan Thoha Syaifuddin menjadi Pahlawan Nasional pada 24 Oktober 1977 berdasarkan Surat Keputusan Presiden No. 079/TK/Tahun 1977. Bukan tahun 1978. Itu ilustrasi nya janganlah diubah2. Pasang aja foto ilustrasi yang bener.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *