KORANINVESTIGASI|Di tengah rutinitas menjemput dan mengantar penumpang, sejumlah driver ojek online di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar), menunjukkan aksi nyata kepedulian sosial yang patut diapresiasi.
Mereka secara sukarela menambal jalan berlubang di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, tepatnya di simpang Kelurahan Sapiran, Kecamatan Aur Birugo Tigo Baleh.
Aksi ini dilakukan tanpa alat berat, tanpa dukungan pemerintah, bahkan tanpa sorotan media—murni atas inisiatif dan empati mereka terhadap keselamatan pengguna jalan, terutama pengendara roda dua.
Inisiatif dari Hati, Demi Keselamatan Sesama
“Kita inisiatif sendiri karena sering lihat pengendara hampir jatuh. Daripada menunggu lama, lebih baik kami lakukan sebisa kami,” ujar salah satu pengemudi yang ikut serta dalam kegiatan tersebut.
Dengan alat dan bahan seadanya, para driver ini bekerja di sela-sela waktu narik order, bahkan saat lalu lintas sedang cukup ramai.
Mereka menambal lubang demi lubang, satu per satu, demi mengurangi risiko kecelakaan di lokasi yang kerap dilalui warga.
Jalan Rusak yang Sudah Lama Dikeluhkan
Jalan berlubang di kawasan simpang Sapiran ini memang bukan masalah baru. Banyak warga mengeluhkan kondisi aspal yang rusak dan membahayakan. Namun hingga kini, belum ada tindakan perbaikan permanen dari pihak terkait.
Aksi para driver ojek online ini pun menjadi solusi darurat yang menyentuh—bukan karena canggihnya alat yang digunakan, tapi karena ketulusan di baliknya.
Apresiasi dari Warga dan Pengguna Jalan
Respons positif langsung datang dari masyarakat sekitar. Banyak pengendara yang melintas melambatkan kendaraan untuk menyapa, memberi semangat, atau sekadar mengacungkan jempol tanda salut.
“Jarang ada yang peduli seperti ini. Salut buat abang-abang ojek online,” ujar salah satu pengguna jalan.
Aksi ini pun ramai dibicarakan di media sosial warga Bukittinggi, bahkan memicu tagar #OjolPeduliJalan di beberapa grup komunitas lokal.
Bukti Nyata Gotong Royong di Era Modern
Apa yang dilakukan para driver ini adalah cerminan dari semangat gotong royong yang masih hidup di tengah era digital.
Bukan hanya menunggu atau mengeluh, tapi bergerak langsung untuk solusi, meski kecil dan sederhana.
Semoga aksi inspiratif ini membuka mata semua pihak, termasuk instansi terkait, untuk segera turun tangan memperbaiki jalan yang rusak demi kenyamanan dan keselamatan bersama.
Karena seringkali, perubahan besar berawal dari langkah kecil—dan kali ini, langkah itu datang dari mereka yang setiap hari membelah jalan demi mencari rezeki.***
Respon (1)