KORANINVESTIGASI|Pasar modal pagi ini, Kamis 10 Juli 2025, lagi on fire banget! Khususnya di sektor perbankan, yang mendadak lompat bareng-bareng sejak pembukaan pasar.
Yang paling ngebut? Tentu saja BBRI, yang sukses melesat 3% ke level Rp3.790!
Enggak cuma BBRI yang ngegas. Saham bank jumbo lainnya juga ikutan rally:
- BMRI naik 1,9% ke Rp4.800
- BBNI naik 1,8% ke Rp4.070
Sektor bank kelas menengah juga enggak mau kalah:
- BBTN terbang 3,2% ke Rp1.135
- BTPN naik 1,9% ke Rp2.180
- BRIS juga hijau, naik 1,5% ke Rp2.650
IHSG Tembus Lagi Level 7.000, Transaksi Gede Banget!

Kinerja saham-saham bank ini ikut dorong IHSG kembali berjaya. Sampai jam 09.37 WIB, IHSG naik 0,82% dan mantap lagi di level psikologis 7.000. Market mood lagi happy, bro!
- 313 saham naik
- 181 saham turun
- 475 saham stagnan
Total nilai transaksi udah tembus Rp3,1 triliun, dengan 4,26 miliar saham berpindah tangan dalam lebih dari 337 ribu kali transaksi. Gokil!
Asia-Pasifik Campur Aduk Gegara Trump dan Tarif Impor
Sementara itu, bursa Asia-Pasifik dibuka bervariasi. Ini buntut dari langkah Presiden AS Donald Trump yang naikin tarif impor produk Brasil jadi 50%, mulai 1 Agustus 2025. Wih, tensi dagang makin panas!
- Nikkei 225 Jepang: -0,45%
- Topix Jepang: -0,54%
- Kospi Korea Selatan: +0,24%
- Kosdaq: +0,44%
- ASX 200 Australia: +0,51%
Trump bilang ini bentuk pembalasan atas hubungan dagang yang “nggak adil” dan juga proses hukum terhadap mantan Presiden Brasil, Jair Bolsonaro. Drama banget, ya?
Sentimen Lokal: Penjualan Ritel Oke, IPO Rame!
Di dalam negeri, ada beberapa kabar positif yang kasih angin segar buat pasar:
- Penjualan ritel Indonesia mulai membaik, tanda daya beli rakyat mulai bangkit lagi.
- Euforia saham-saham IPO juga masih ngebul, jadi tambahan bahan bakar buat IHSG.
Tapi Tetap Waspada: FOMC dan Perang Dagang Masih Jadi PR
Meskipun tren hari ini positif, pasar tetap harus waspada karena masih nunggu hasil risalah rapat The Fed (FOMC Minutes) dan perkembangan negosiasi dagang global.
Kalau Wall Street terus menghijau, bisa jadi booster tambahan buat pasar Asia termasuk Indonesia.***
Respon (2)