KORANINVESTIGASI|Anggota DPRD Bukittinggi dari Fraksi NasDem, Andi Putra, buka suara lantang soal kebutuhan dasar warga.
Dalam reses perseorangannya di Kelurahan Campago Ipuah, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan, ia menegaskan:
“Ketika masyarakat butuh tanggul dan ambulans, itu bukan soal infrastruktur—itu soal keselamatan. Kalau negara lambat, kita yang salah.”
Ucapan itu langsung mengena, karena keluhan warga memang sudah terlalu lama terdengar. Dua tanggul darurat di Jalan Banda Rajang, belakang Gudang Pupuak, sudah berulang kali diusulkan. Tapi sampai sekarang? Belum ada aksi nyata.
“Ini bukan pertama kali mereka minta, tapi responnya selalu setengah hati. Padahal kita bicara soal ancaman banjir dan longsor,” tegas Andi.
Bukan Cuma Tanggul – Ambulans dan Zona Selamat Sekolah Juga Mendesak
Selain tanggul, warga juga minta ambulans kelurahan, kaca cembung di sekitar sekolah, dan Zona Selamat Sekolah (ZOSS) di depan SD 05 dan SMP 5.
Beberapa usulan katanya sudah masuk skema perubahan anggaran 2025 dan APBD 2026.
Narkoba dan Ruang Pemuda Jadi Sorotan
Isu narkoba juga mencuat dalam reses ini. Andi menilai pendekatan selama ini kurang efektif.
“Kita nggak bisa cuma kampanye anti-narkoba tiap tahun.
Negara harus hadir kasih ruang – buat olahraga, seni, literasi, bahkan tempat nongkrong sehat,” ujarnya.
Ia juga dorong program Surau Gemilang Dispora dijadikan pusat kegiatan anak muda, dengan catatan: harus berani dieksekusi, jangan cuma wacana.
Pendidikan: Jangan Ada Anak yang Terlewat!
Warga juga minta penambahan penerima Program Indonesia Pintar (PIP), dari TK sampai SLTA.
“Kalau anak-anak ini layak tapi tak terdata, itu namanya ketidakadilan struktural. Kita nggak boleh tutup mata,” kata Andi.
Andi Putra Tegaskan Komitmennya
Menutup reses, ia tegaskan satu hal:
“Aspirasi ini saya bawa bukan daftar keinginan. Ini amanah. Tugas saya mengawal sampai benar-benar terealisasi. Kalau negara lambat, wakil rakyat harus mendesak.”***