Daerah

Ormas Rampas Tebo Desak Pemerintah Masukkan Sejarah Raja Jambi dalam Kurikulum

×

Ormas Rampas Tebo Desak Pemerintah Masukkan Sejarah Raja Jambi dalam Kurikulum

Sebarkan artikel ini
IMG 20250623 WA0001

Tebo||Koraninvestigasi.Com – Nama Sultan Thaha Syaifuddin, pahlawan nasional dan raja terakhir Kesultanan Jambi, dinilai mulai terlupakan di kalangan pelajar. Hal ini disampaikan dalam acara Haul Sultan Thaha ke-121 yang digelar Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Rampas Setia 08 Berdaulat Kabupaten Tebo, Sabtu (21/6/2025) kemarin di Pendopo Rumah Dinas Bupati Tebo.

Haul yang dirangkai dengan kegiatan sosial, doa bersama, dan diskusi sejarah ini turut dihadiri Sulthan Jambi, Sayid Fuad Abdurahman, Ketua DPW Rampas Edi Zulkarnaen dan jajaran , Ketua Baznas Tebo H. Amin Zubaedi, serta sejarawan DR Yusdi Andra dan sejumlah tokoh undangan lainnya.

Sulthan Jambi, Sayid Fuad, menyebut momen haul ini bukan hanya sebagai bentuk penghormatan terhadap pahlawan, tetapi juga sebagai upaya membangkitkan kembali kejayaan sejarah dan identitas Tebo sebagai tanah leluhur Sultan Thaha. Ia berharap kegiatan ini dapat menjadi agenda wisata religi yang berdampak luas.

“Kegiatan ini bukan sekadar seremoni, tapi bagaimana sejarah Tebo dan Jambi bisa diangkat hingga ke level nasional bahkan internasional,” ujarnya.

Ketua DPD Rampas Kabupaten Tebo, M. Husni, dalam sambutannya mengungkapkan keprihatinannya terhadap minimnya pengetahuan generasi muda tentang Sultan Thaha. Ia mengaku telah menemui sejumlah kepala sekolah dan menemukan bahwa nama Sultan Thaha tak lagi dikenal dalam materi pembelajaran lebih mendalam di tingkat SD hingga SMA.

“Ini sangat memprihatinkan. Bagaimana mungkin generasi muda bisa mengenal jati dirinya jika sejarah lokal seperti perjuangan Sultan Thaha tidak diajarkan?” katanya.

Husni menegaskan pentingnya dukungan dari Pemerintah Provinsi Jambi dan Pemkab Tebo untuk melestarikan sejarah dan adat istiadat daerah. Ia juga mengusulkan agar nama dan foto Sultan Thaha Syaifuddin di pajang di tiap ruang kantor, dimasukkan dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah, serta didirikan monumen di setiap kantor DPRD dan kota/kabupaten di Jambi.

“Sudah seharusnya Kabupaten Tebo dijadikan kota pahlawan. Makam Sultan Thaha ada di Tebo, rumahnya di Tanah Garo, Kecamatan Muara Tabir. Ini bukti sejarah yang tidak bisa diabaikan,” tegasnya.

DPD Rampas juga menyerukan agar momen haul ini menjadi awal dari gerakan kolektif pelestarian nilai-nilai kepahlawanan lokal yang selama ini terpinggirkan. “Sultan Thaha adalah raja Jambi, pahlawan nasional, yang kini mulai terlupakan. Sudah saatnya kita bangkit menjaga warisan ini,” pungkas Husni. (Noveria,S.H)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *