KORANINVESTIGASI|Siang itu, udara sejuk Bukittinggi terasa berbeda di Pendopo Rumah Dinas Wali Kota.
Kursi-kursi tertata rapi, para tamu berdatangan, dan di tengah ruangan, sebuah momen penting siap tercatat dalam perjalanan sosial kota ini: pelantikan Ketua BAZNAS Bukittinggi yang baru.
Bagi sebagian orang, acara ini mungkin sekadar seremonial. Namun, bagi ribuan warga yang hidup pas-pasan, momen ini adalah harapan baru.
Harapan bahwa zakat yang mereka dengar selama ini benar-benar akan sampai ke tangan mereka — tepat sasaran, tanpa terhalang birokrasi, dan sesuai kebutuhan.
Ramlan: “Kembalikan Kepercayaan Masyarakat”

Dalam sambutannya, Wali Kota Bukittinggi berbicara tegas. Ia tidak sekadar mengucapkan selamat, tapi juga memberi pesan langsung.
“Kita harus kembalikan kepercayaan masyarakat. Prioritaskan bantuan untuk kebutuhan utama sesuai kondisi warga yang membutuhkan,” ujarnya dengan nada mantap.
Ia menekankan, zakat bukan hanya angka di laporan, tapi napas kehidupan bagi yang menerimanya.
Potensi Besar, Tanggung Jawab Besar
Ketua BAZNAS yang baru, Prof. KH. Nur Ahmad, MA, berdiri di podium dengan senyum tulus. Di tangannya, amanah besar menanti. Ia membawa angka yang mencengangkan: potensi zakat di Sumatera Barat mencapai Rp1,2 triliun per tahun.
“Jika semua masyarakat berzakat, insyaallah kebutuhan mustahiq dapat terjamin. Yang penting, dikelola transparan dan akuntabel,” katanya.
Ia paham, angka besar itu bukan untuk dipajang di laporan tahunan, tapi untuk diubah menjadi program nyata: beasiswa anak miskin, modal usaha kecil, hingga bantuan darurat bagi keluarga yang sedang berjuang.
Zakat yang Mengubah Hidup
Bagi BAZNAS, zakat bukan sekadar ibadah tahunan. Ini adalah kekuatan sosial yang mampu mengangkat martabat umat.
Satu paket bantuan bisa membuat warung kecil kembali buka. Satu beasiswa bisa mengantarkan anak mustahiq menjadi sarjana pertama di keluarganya.
Di luar pendopo hari itu, kehidupan berjalan seperti biasa. Tapi di dalam ruangan, tekad sudah dibulatkan: zakat di Bukittinggi akan bergerak cepat, tepat, dan terasa nyata bagi penerimanya.***