KORANINVESTIGASI|Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan budaya literasi masyarakat desa.
Pada Rabu (16/07/2025), instansi tersebut menggelar Sosialisasi Pengembangan Perpustakaan Desa dan Kelurahan Tahun 2025 di lantai dasar Gedung Perpustakaan Daerah Kuansing.
Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan kepala desa, lurah, dan para pengelola perpustakaan dari 30 desa dan kelurahan se-Kabupaten Kuantan Singingi.
Narasumber Profesional: Wildan Hadi Putra dari Provinsi Riau
Hadir sebagai narasumber utama, Wildan Hadi Putra, S.STP, M.Si, seorang Pustakawan Ahli Muda dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Riau.
Wildan juga dikenal sebagai Ketua Tim Pengelola Perpustakaan Provinsi, public speaker nasional, serta Asesor Perpustakaan Nasional.
Dalam materinya, Wildan mendorong seluruh desa untuk mengubah paradigma lama tentang perpustakaan.
“Perpustakaan desa bukan lagi sekadar tempat menyimpan buku. Ia harus menjadi pusat perubahan sosial di desa. Ini saatnya perpustakaan naik kelas!” tegas Wildan.
Strategi Transformasi: Tiga Pilar Penguatan
Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial menjadi sorotan utama dalam sosialisasi ini.
Wildan menjelaskan bahwa ada tiga strategi kunci yang wajib diterapkan oleh desa:
- Peningkatan Layanan – bukan hanya tentang koleksi buku, tapi juga bagaimana pelayanan bisa menjangkau kebutuhan nyata masyarakat.
- Pelibatan Masyarakat – perpustakaan harus aktif menjalin kolaborasi, bukan berjalan sendiri.
- Advokasi kepada Pemangku Kebijakan – agar perpustakaan masuk dalam prioritas pembangunan desa.
“Manfaatkan regulasi yang sudah ada, seperti pemanfaatan Dana Desa, untuk membangun perpustakaan yang kuat, aktif, dan berkelanjutan,” tambah Wildan.
Lomba Apresiasi Perpustakaan Desa 2025

Sebagai bentuk dukungan dan motivasi nyata, dalam kesempatan yang sama juga diumumkan Lomba Apresiasi Perpustakaan Umum Desa/Kelurahan Tingkat Kabupaten Kuansing Tahun 2025.
Lomba ini diharapkan dapat menjadi stimulus bagi pengelola untuk terus meningkatkan kualitas dan daya tarik perpustakaan di wilayah masing-masing.
Perpustakaan sebagai Garda Depan SDM Desa
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kuansing menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar formalitas.
Lebih dari itu, menjadi langkah strategis untuk menjadikan perpustakaan sebagai pilar utama penguatan sumber daya manusia desa dan sebagai sarana peningkatan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.
“Kami ingin perpustakaan desa menjadi tempat belajar, berkumpul, berinovasi, bahkan berwirausaha. Ini tentang membangun manusia desa yang cerdas dan mandiri,” tegas perwakilan dinas dalam sambutan penutup.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah, narasumber profesional, serta antusiasme peserta dari desa dan kelurahan, Sosialisasi Pengembangan Perpustakaan Tahun 2025 ini menjadi titik awal transformasi besar dalam gerakan literasi di Kuansing.
Perpustakaan tidak lagi hanya soal buku — melainkan tentang kehidupan, pemberdayaan, dan masa depan desa.***