Daerah

Selamat! BPP Talamau Pasaman Barat Bentuk Brigade Pangan Kecamatan Pertama di Sumbar

×

Selamat! BPP Talamau Pasaman Barat Bentuk Brigade Pangan Kecamatan Pertama di Sumbar

Sebarkan artikel ini
WhatsApp Image 2025 07 11 at 18.04.16 a5724553
BPP Talamau resmi membentuk Brigade Pangan (BP) tingkat kecamatan pertama di Provinsi Sumatera Barat. Momen ini menandai sejarah baru dalam penguatan ketahanan pangan berbasis komunitas di tingkat lokal. Foto DOK IST

KORANINVESTIGASI|Langkah besar baru saja dicetak oleh Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat.

Pada Jumat, 11 Juli 2025, BPP Talamau resmi membentuk Brigade Pangan (BP) tingkat kecamatan pertama di Provinsi Sumatera Barat.

Momen ini menandai sejarah baru dalam penguatan ketahanan pangan berbasis komunitas di tingkat lokal.

Pembentukan BP ini langsung dibuka oleh Kepala Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BRMP) Provinsi Sumbar, Dr. Salwati, SP., M.Si, yang mengungkapkan rasa bangganya atas inisiatif luar biasa dari Kecamatan Talamau.

BACA JUGA: Polres Tebo Jambi Gelar Penanaman Jagung Serentak Kuartal III 2025: Wujud Dukungan Polri terhadap Swasembada Pangan Nasional

“Pembentukan Brigade Pangan ini adalah yang pertama di Sumatera Barat. Kami harap inisiatif ini bisa sukses seperti Brigade Pangan Tanjung Jabung Timur di Jambi yang sudah terbukti mampu memberikan penghasilan di atas Upah Minimum Regional bagi anggotanya,” ujar Dr. Salwati dalam sambutannya.

Lebih dari sekadar program pertanian, BP hadir sebagai wadah pemberdayaan petani milenial yang diusulkan oleh kelompok tani di Kecamatan Talamau.

Tujuan utamanya tak hanya menyediakan lapangan kerja baru bagi generasi muda tani, tetapi juga mendorong peningkatan Indeks Pertanaman (IP) dari semula IP 100 menjadi IP 200 bahkan IP 300. Langkah ini diyakini dapat mengoptimalkan lahan pertanian, meningkatkan pendapatan, dan mendongkrak perekonomian keluarga petani.

Talamau, Lumbung Padi dengan Potensi Belum Maksimal

WhatsApp Image 2025 07 11 at 18.04.15 7f09d08b
BPP Talamau resmi membentuk Brigade Pangan (BP) tingkat kecamatan pertama di Provinsi Sumatera Barat.
Momen ini menandai sejarah baru dalam penguatan ketahanan pangan berbasis komunitas di tingkat lokal. Foto DOK IST

BACA JUGA: Perang Terbuka Mentan Amran vs Mafia Pangan: Siapa yang Sebenarnya Terancam?

Dalam kesempatan tersebut, Koordinator BPP Talamau, Refqi Jufri, mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah hadir, termasuk Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Pasaman Barat dan BRMP Sumbar.

Ia menyoroti kondisi memprihatinkan dari infrastruktur kantor BPP yang masih rusak berat, dengan pertemuan yang dilangsungkan secara sederhana beralaskan terpal. Namun, semangat untuk memajukan pertanian tidak surut.

“Kecamatan Talamau memiliki areal sawah terluas di Pasaman Barat, mencapai 2.434 hektare. Namun potensi ini belum dimanfaatkan secara optimal karena sebagian besar petani masih menerapkan pola tanam dengan IP 100, yaitu hanya satu kali tanam dalam setahun,” jelas Refqi.

Dari total lahan tersebut, hanya 60% yang sudah menjalankan dua kali tanam per tahun, sedangkan sisanya—sekitar 1.000 hektare—masih bera atau tidak ditanami selama berbulan-bulan.

Lahan bera ini, selain tidak produktif, juga berisiko menjadi sarang hama tikus yang selama ini menjadi momok bagi petani.

Refqi menambahkan, jika sawah bera tersebut bisa diaktifkan kembali melalui Brigade Pangan, maka potensi ekonominya sangat besar.

“Dengan produksi rata-rata 5,2 ton per hektare dan harga gabah sekitar Rp6.000 per kilogram, maka kerugian akibat membiarkan lahan bera ini bisa mencapai lebih dari Rp31,2 miliar per tahun,” tegasnya.

Teknologi dan Harapan Baru untuk Petani Milenial

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Pasaman Barat, yang diwakili oleh Kabid Penyuluhan Saridin dan Kabid Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Amiri, juga memberikan apresiasi terhadap langkah progresif ini.

Mereka menekankan pentingnya pemberdayaan petani milenial dalam pengelolaan lahan.

“Melalui BP, kita memberikan kepercayaan kepada generasi muda untuk mengelola sawah bera dengan pendekatan intensifikasi, sembari memperkenalkan alat dan teknologi pertanian modern,” ujar Amiri.

Teknologi yang dimaksud antara lain traktor roda empat, drone untuk pemupukan dan pengendalian hama, serta combine harvester untuk memanen.

Dengan alat-alat ini, pertanian yang sebelumnya serba manual akan berubah menjadi lebih efisien, cepat, dan produktif.

Langkah Awal Menuju Swasembada Pangan

Program Brigade Pangan ini juga dianggap sebagai kontribusi langsung dalam mendukung salah satu Astacita Presiden RI Ke-8, yaitu mewujudkan swasembada pangan nasional.

Dengan kolaborasi lintas sektor, semangat petani milenial, dan dorongan teknologi, Kecamatan Talamau siap menjadi contoh sukses penguatan ketahanan pangan lokal di Sumatera Barat—dan mungkin suatu hari, untuk Indonesia secara keseluruhan.***

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *