KORANINVESTIGASI|Dari Sungai Batang Kuantan ke layar kaca nasional! Dika, penari cilik dari Jalur Tuah Koghi Dubalang Ghajo, tengah mencuri perhatian publik.
Aksi lincah dan ekspresifnya sebagai Tukang Tari di perhelatan Pacu Jalur 2025 sukses viral dan menginspirasi jutaan warganet, bahkan hingga mancanegara.
Sosoknya yang energik dalam tren Aura Farming bukan cuma memikat hati rakyat Indonesia, tapi juga jadi sorotan dunia.
Akun resmi klub sepak bola raksasa Paris Saint-Germain (PSG) pun ikut meramaikan tren ini dengan video parodi gerakan khas Dika. Bayangkan—dari Kuansing ke Eropa dalam satu goyangan budaya!
BACA JUGA: Tukang Tari Pacu Jalur Viral Lewat Tren “Aura Farming”: Saat Tradisi Bangkit Lagi Lewat Tarian
Tampil di TransTV: Pagi-Pagi Ambyar dan Brownis Siap Sambut Dika!
Fenomena viral ini tidak luput dari radar media nasional. TransTV melalui dua program populernya, Pagi-Pagi Ambyar dan Brownis, secara resmi mengundang Dika sebagai bintang tamu spesial minggu depan. Wah, bakal pecah nih layar kaca!
“Kami tertarik dengan viralnya penampilan Dika dan keunikan budaya Pacu Jalur. Ini sesuatu yang segar dan otentik,” ujar Bayu, salah satu kru TransTV, pada Kamis (3/7/2025).
Dari Sungai ke Studio: Jejak Budaya yang Membanggakan

Dika bukan hanya menari. Ia membawa pesan kuat: bahwa anak-anak pun bisa jadi agen pelestari budaya dengan cara yang menyenangkan, modern, dan tetap menghormati nilai-nilai tradisi.
Melalui aksinya, Dika berhasil memperkenalkan Pacu Jalur—sebuah lomba dayung tradisional khas Kuansing yang penuh nilai sejarah, solidaritas, dan kehormatan adat—ke panggung yang lebih luas.
Ia menjadi ikon generasi muda yang tak hanya bangga dengan warisan leluhur, tapi juga aktif menyuarakannya ke publik.
Budaya Lokal, Gaung Global
Tren Aura Farming yang melejit di TikTok, Instagram, dan YouTube membuktikan bahwa keunikan lokal bisa jadi viral global.
Dan Dika adalah buktinya. Dengan gerakan khas dan kostum adat, ia memadukan seni tradisional dan kekuatan media sosial—sebuah langkah cerdas dalam diplomasi budaya digital.
Dukung Dika, Dukung Budaya Kita!
Kehadiran Dika di televisi nasional bukan sekadar selebrasi viralitas, melainkan simbol kebangkitan budaya Pacu Jalur di tengah arus globalisasi.
Sudah saatnya kita semua, dari pemerintah hingga netizen, ikut menjaga nyala tradisi ini agar tetap hidup dan berkembang di hati generasi muda.
Dika menari bukan hanya untuk tampil. Ia menari untuk menceritakan jati diri bangsanya.
Nantikan penampilannya minggu depan di TransTV, dan pastikan kamu ikut jadi bagian dari semangat ini—karena budaya adalah milik kita bersama!***
Respon (3)