Berita

Kunjungan Ke Riau, Wapres Gibran: Kasus Karhutla Turun 85 Persen Sejak 2014

×

Kunjungan Ke Riau, Wapres Gibran: Kasus Karhutla Turun 85 Persen Sejak 2014

Sebarkan artikel ini
WhatsApp Image 2025 07 28 at 15.57.46 6656e85d
Gibran menegaskan kepada para kepala daerah untuk menegakkan aturan hukum dan mengingatkan perusahaan maupun petani agar tidak membuka lahan dengan cara membakar. Foto DOK Humas Polres Inhil

KORANINVESTIGASI|Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menegaskan bahwa kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Indonesia menurun drastis dalam sepuluh tahun terakhir.

“Saya lihat dari tahun 2014 sampai tahun ini, kasus-kasus kebakaran hutan ini sudah sangat menurun sekali. Sudah menurun hampir 80-85 persen,” kata Gibran usai meninjau Posko Karhutla di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Riau, Senin (28/7).

BACA JUGA: Polres Inhil Tangkap Pelaku Pembakaran Lahan Gambut Seluas 5 Hektare di Kempas

Apresiasi Kinerja Tim Gabungan

Dalam kunjungannya, Gibran meninjau lokasi bekas kebakaran hutan dan mengapresiasi kerja keras tim gabungan, baik dari BNPB, BPBD, Satgas Karhutla, serta unsur Forkopimda, yang dinilainya berhasil mengendalikan titik api di Riau.

Menurut Gibran, langkah-langkah seperti operasi modifikasi cuaca (OMC) dan water bombing sangat efektif menekan potensi kebakaran meluas.

“Kalau dilihat sewaktu kita landing, keadaannya kan sudah mendung, ya. Ini karena ada proses modifikasi cuaca dan juga rutin ada water bombing. Jadi saya lihat untuk di Riau ini sudah cukup terkendali,” ujarnya.

51 Tersangka Karhutla di Riau

WhatsApp Image 2025 07 27 at 15.07.46 7ffd2c88
Dalam kunjungannya, Gibran meninjau lokasi bekas kebakaran hutan dan mengapresiasi kerja keras tim gabungan, baik dari BNPB, BPBD, Satgas Karhutla, serta unsur Forkopimda, yang dinilainya berhasil mengendalikan titik api di Riau.Foto: DOK Polres Inhil

BACA JUGA: Polres Inhil Tangkap Pelaku Pembakaran Lahan di Gaung, 5 Hektare Lahan Gambut Hangus

Gibran mengungkapkan, Polda Riau telah mengamankan 51 tersangka dari 41 kejadian kebakaran.

Ia menegaskan kepada para kepala daerah untuk menegakkan aturan hukum dan mengingatkan perusahaan maupun petani agar tidak membuka lahan dengan cara membakar.

“Saya sudah diskusi dengan Pak Gubernur, masalah regulasi harus ditegakkan lagi. Jangan lagi ada pembukaan lahan yang tidak sesuai aturan. Kita tidak ingin kejadian-kejadian seperti ini terulang lagi,” tegasnya.

Status Tanggap Darurat Karhutla di Riau

BNPB menyatakan, Provinsi Riau telah menetapkan status tanggap darurat karhutla sejak 22 Juli hingga 4 Agustus 2025. Satgas Karhutla tetap bersiaga mengingat puncak musim kemarau masih berlangsung.

Curah hujan di Riau diprediksi rendah pada 10 hari pertama Agustus, hanya 20–50 mm, terutama di wilayah utara dan barat.

Baru pada pertengahan Agustus, curah hujan diperkirakan meningkat hingga 150 mm per 10 hari.

Namun, indeks FFMC (Fine Fuel Moisture Code) yang mengukur kemudahan bahan bakar alami untuk terbakar masih menunjukkan tingkat sangat tinggi hingga 30 Juli 2025, dan baru menurun setelah 3 Agustus.***

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *