KORANINVESTIGASI|Semangat budaya dan kebersamaan kian terasa menjelang pelaksanaan Even Pacu Jalur Kecamatan Kuantan Hilir, yang akan digelar pada 9 hingga 12 Agustus 2025 di tepian Batang Kuantan.
Panitia pelaksana terus mematangkan persiapan teknis, mulai dari penataan nomor lintasan, pengecatan jalur, hingga koordinasi pengamanan dan medis.
Camat Kuantan Hilir, Edison Tuindra, S.Pd., M.Si., menegaskan bahwa pacu jalur bukan sekadar olahraga tradisional, melainkan identitas dan perekat sosial masyarakat Melayu Rantau Kuantan.
“Pacu Jalur ini adalah warisan yang harus kita jaga bersama. Kami dari kecamatan siap mendukung penuh. Panitia sudah bekerja optimal, dan masyarakat sangat antusias,” ujarnya saat meninjau lokasi persiapan.
Panitia Bergerak Cepat, Masyarakat Terlibat Aktif
Ketua Panitia, H. Wiwit Erianto (H. Dewit), menyampaikan bahwa persiapan berlangsung dengan dukungan penuh dari seluruh elemen masyarakat, termasuk pemuda, perangkat desa, dan tokoh adat.
“Kami sudah mulai pengecatan start, pembatas jalur, dan pemetaan teknis lomba. Masyarakat sangat bersemangat. Tahun ini, kami yakin akan lebih ramai dan meriah dari sebelumnya,” kata H. Dewit.
Even ini menjadi bagian dari rangkaian peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia, sekaligus momen penguatan budaya lokal dan promosi wisata daerah.
Menuju Warisan Budaya Dunia UNESCO

BACA JUGA: Konten Kreator Pacu Jalur di Kuansing Curhat: Kami Viralkan Tradisi, Tapi Seolah Tak Dianggap!
Tahun ini, tradisi Pacu Jalur tengah diusulkan ke UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia.
Dengan demikian, pelaksanaan di Kuantan Hilir menjadi sangat strategis, tak hanya dalam konteks hiburan, tetapi juga pelestarian nilai sejarah dan budaya masyarakat Kuansing.
“Ini bukan lomba biasa. Ini simbol kekompakan, gotong royong, dan kejayaan budaya air masyarakat kita,” imbuh Edison Tuindra.
Harapan: Ramai, Aman, dan Berkesan
Panitia berharap Even Pacu Jalur 2025 di Kuantan Hilir akan menjadi tontonan spektakuler sekaligus pengalaman budaya yang mendalam bagi warga lokal maupun pengunjung dari luar daerah.
Dengan semangat gotong royong dan cinta tradisi, kegiatan ini diharapkan menggaet perhatian publik dan media nasional, serta mengukuhkan Pacu Jalur sebagai ikon kebudayaan Riau yang mendunia.***