Daerah

DMJ Gandeng Konten Kreator Kuansing: Kolaborasi Kreatif untuk Angkat Asadel Living dan Pacu Jalur

×

DMJ Gandeng Konten Kreator Kuansing: Kolaborasi Kreatif untuk Angkat Asadel Living dan Pacu Jalur

Sebarkan artikel ini
WhatsApp Image 2025 08 01 at 17.17.23 c4888423 scaled

KORANINVESTIGASI|Suasana Kedai Kopi Ipon di Kecamatan Kuantan Hilir terasa berbeda pada Jumat (1/8/2025) sore itu.

Meja-meja yang biasanya hanya dipenuhi obrolan ringan warga, kali ini menjadi saksi pertemuan tak biasa: Datuak Mangkuto Jilelo (DMJ) alias Bang Igo, sosok di balik sponsorship Jalur DMJ dan usaha Asadel Group, duduk akrab bersama sejumlah konten kreator lokal Kuansing.

Bukan sekadar temu kangen, momen ini disebut Bang Igo sebagai silaturahmi kreatif — ajakan untuk membangun jembatan kolaborasi antara dunia usaha, budaya, dan digital.

BACA JUGA: Diki Syahputra Soroti Larangan Penyebutan Sponsorship dalam Pacu Jalur: Bisa Melemahkan Partisipasi!

Silaturahmi Tanpa Sekat, Kolaborasi Tanpa Batas

WhatsApp Image 2025 08 01 at 17.17.40 f28dec66

BACA JUGA: Dua Jalur dari Pangean Kuansing Riau Diintervensi, Warga Pertanyakan Aturan Baru Pacu Jalur 2025

“Tujuan utama dari silaturahmi ini sederhana saja: membangun hubungan baik dengan para konten kreator Kuansing. Saya ingin mengajak mereka untuk membantu mempromosikan usaha Asadel Group melalui media sosial. Tidak ada muatan politik sama sekali. Ini murni soal publikasi usaha dan mendukung Festival Pacu Jalur secara positif,” ujar Bang Igo dengan santai, ditemani secangkir kopi hitam.

Pernyataan itu disambut anggukan setuju para kreator. Di era ketika aturan Peraturan Bupati (Perbup) melarang penyebutan nama sponsor secara langsung di event budaya seperti Pacu Jalur, media sosial menjadi jalur baru untuk berkreasi.

Konten Kreator: “Solusi Kreatif di Tengah Aturan Ketat”

Salah satu kreator, Randianto pemilik akun Basogha Punyo, menyebut langkah DMJ sangat tepat.

“Perbup memang membatasi penyebutan sponsor, tapi bukan berarti promosi tidak bisa dilakukan. Justru dengan menggandeng kreator, promosi bisa lebih natural, kreatif, dan menjangkau audiens lebih luas,” ujarnya.

Di meja kopi itu, obrolan mengalir ringan: ide konten, storytelling budaya, hingga cara menampilkan brand tanpa menyalahi aturan.

Ada yang mengusulkan video behind-the-scene usaha lokal, ada pula yang membayangkan konten Pacu Jalur dengan sentuhan sinematik.

Mengangkat Pacu Jalur, Menghidupkan Ekonomi Lokal

Bagi Bang Igo, kerja sama ini bukan semata soal branding Asadel Living. Ia ingin kehadiran DMJ di Pacu Jalur tetap terasa meski tidak lagi disebut secara langsung.

Lebih dari itu, ia berharap kolaborasi ini juga ikut mendorong UMKM dan pelaku usaha lokal di Kuansing.

“Kalau usaha kita dikenal, ekonomi daerah bergerak, dan Pacu Jalur tetap semarak, itu sudah lebih dari cukup,” katanya.

Dari Kedai Kopi ke Dunia Maya

Pertemuan itu ditutup dengan foto bersama dan janji untuk berlanjut. Dari obrolan di kedai kopi sederhana ini, lahirlah komitmen baru: mengangkat Kuansing dan budayanya lewat media sosial.

Bang Igo mungkin tak lagi bisa disebut sebagai sponsor secara resmi di arena Pacu Jalur. Tapi lewat tangan-tangan kreatif para konten kreator, nama DMJ dan Asadel Living akan tetap mengalir di timeline, reels, dan feed — cara baru untuk tetap hadir, tanpa melanggar aturan.

Dari Kuansing, kolaborasi kecil ini bisa menjadi gerakan besar: membangun budaya promosi kreatif yang mendukung tradisi, tanpa kehilangan identitas.***

Respon (3)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *