KORANINVESTIGASI|Ketua Pemuda Batak Kuansing (PBK), Hardianto Manik, menjadi sorotan setelah muncul pemberitaan salah satu media online yang memuat judul provokatif:
“Sponsori Banyak Jalur dalam Setiap Event, Fauzan Al Azima Minta Propam Polda Riau Selidiki Polisi Aktif Selaku Ketua PBK.”
Sebagai informasi, Pemuda Batak Kuansing (PBK) merupakan organisasi masyarakat yang beranggotakan pemuda Batak yang berdomisili di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau.
Selama ini PBK dikenal aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan budaya, termasuk memberikan dukungan sponsorship kepada sejumlah jalur (perahu pacu) yang ikut serta dalam event Pacu Jalur, tradisi kebanggaan masyarakat Kuansing.
PBK Konsisten Dukung Budaya Lokal

BACA JUGA: Jalur Pemuda Batak Kuansing (PBK) Ditolak, Panitia Minta Ganti Nama di Event Kuantan Hilir!
PBK dikenal rutin membantu pendanaan berbagai jalur dalam setiap gelanggang Pacu Jalur, sebuah komitmen yang mereka anggap sebagai kontribusi nyata untuk pelestarian budaya lokal.
Namun, niat baik tersebut justru menuai tudingan negatif dari sebagian pihak yang menilai adanya penyalahgunaan jabatan.
Hardianto Manik: Semua Dana dari Kas Organisasi
Menanggapi isu tersebut, Hardianto Manik memberikan jawaban santai namun tegas saat dikonfirmasi jurnalis, Minggu (27/07/2025).
“Setiap kucuran dana yang diberikan kepada jalur berasal dari kas organisasi masyarakat Pemuda Batak Kuansing (PBK). Apapun yang mereka tuduhkan, saya akan tetap berbuat baik untuk masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau ini,” tegas Hardianto.
Ia menegaskan bahwa PBK tidak memiliki kepentingan pribadi atau politik di balik dukungan sponsorship yang diberikan.
Semua kegiatan PBK, termasuk memberikan bantuan ke jalur, semata-mata dilakukan untuk mendukung kelestarian budaya Pacu Jalur dan mempererat solidaritas lintas etnis di Kuansing.
PBK, Simbol Solidaritas Lintas Etnis
Lebih jauh, Hardianto menegaskan kehadiran PBK bukan hanya untuk komunitas Batak, melainkan juga sebagai wadah kebersamaan di tengah keberagaman masyarakat Kuansing.
“PBK hadir sebagai bentuk solidaritas lintas etnis di Kuansing. Tidak ada kepentingan lain selain mendukung kegiatan budaya serta sosial kemasyarakatan,” pungkasnya.
Dengan klarifikasi ini, PBK berharap tudingan miring tidak memudarkan semangat mereka dalam terus berkontribusi bagi masyarakat dan budaya Pacu Jalur yang menjadi identitas Kabupaten Kuantan Singingi.***
Respon (1)