Bukittinggi – Perayaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-80 berlangsung meriah di Kota Bukittinggi pada Senin, 18 Agustus 2025. Karnaval akbar ini dimulai dari Lapangan Wirabraja, kemudian melintasi rute utama kota menuju pentas star, dan berakhir di pelataran Taman Jam Gadang.
Acara karnaval dilepas langsung oleh Wali Kota Bukittinggi bersama Wakil Wali Kota, disaksikan pula unsur DPRD Kota Bukittinggi serta para tamu istimewa. Hadir juga mantan Wali Kota Bukittinggi, Jufri, yang ikut menyemarakkan momentum kebersamaan tersebut.
Tahun ini, karnaval HUT RI ke-80 di Bukittinggi diikuti oleh 172 kelompok peserta dengan jumlah partisipan mencapai 8.345 orang. Antusiasme ribuan peserta dari berbagai unsur masyarakat menjadi bukti nyata semangat kemerdekaan yang terus hidup di Kota Bukittinggi.
Salah satu rombongan yang mencuri perhatian adalah Karang Taruna Teratai Putih Kelurahan Campago Guguak Bulek, di bawah koordinasi Adrian, S.Sos. Dengan mengusung semangat “Bersatu Berdaulat, Rakyat Maju Rakyat Sejahtera”, rombongan tampil memikat melalui busana adat Minangkabau. Kehadiran sosok Bundo Kanduang, yang juga aktif sebagai pekerja sosial masyarakat, menjadi simbol kearifan lokal sekaligus penguat nilai kebersamaan dalam barisan karnaval.
“Peringatan HUT RI bukan hanya perayaan seremonial, tetapi momentum untuk meneguhkan persatuan dan gotong royong demi kemajuan bersama,” ujar Adrian.
Peserta karnaval menampilkan kreativitas budaya yang disambut hangat masyarakat. Nuansa kegembiraan berpadu dengan pesan moral bahwa kemerdekaan harus diisi dengan karya nyata, kepedulian sosial, dan semangat gotong royong.
Sementara itu, Bundo Kanduang Campago Guguak Bulek menegaskan bahwa perempuan dan masyarakat adat memiliki peran penting dalam menjaga marwah budaya sekaligus memperkuat persatuan bangsa. “Semoga semangat HUT RI ke-80 menjadi pengingat bahwa bangsa ini akan maju bila bersatu, serta sejahtera bila saling peduli,” ungkapnya.
Karnaval HUT RI ke-80 di Bukittinggi dengan ribuan peserta ini menjadi bukti bahwa semangat kemerdekaan tetap hidup dan terjaga di tengah masyarakat, sekaligus mempertegas peran Bukittinggi sebagai kota perjuangan yang kaya nilai sejarah dan budaya, serta bagian penting dari denyut nasionalisme Indonesia.(***)
