BUKITTINGGI – Minggu, 28 September 2025 – Istana Bung Hatta, Kota Bukittinggi, menjadi saksi pelantikan Majelis Daerah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MD KAHMI) Kota Bukittinggi. Dengan mengusung tema “Sinergi dan Kolaborasi Alumni HMI: Merawat Persatuan, Mengukir Perubahan”, para alumni meneguhkan komitmen untuk memperkokoh persatuan dan berkontribusi pada pembangunan daerah.
Desril Putra: Pahami UU, Anggaran, dan Kajian Pembangunan
Koordinator Presidium KAHMI Sumbar, Desril Putra, menekankan pentingnya pemahaman regulasi dan pengelolaan anggaran dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. Ia menilai, kepala daerah memiliki tanggung jawab besar untuk menyosialisasikan setiap program kepada masyarakat.
> “Menuju Bukittinggi yang berubah, kita semua harus paham Undang-Undang, terutama terkait pembangunan dan anggaran. Kepala daerah harus mensosialisasikan program-program daerah, baik di bidang kesehatan, pendidikan, maupun pembangunan lainnya. Upaya ini juga harus melibatkan kampus-kampus agar tidak terjadi pelanggaran aturan dan agar ada kepastian hukum,” tegasnya.
Lebih lanjut, Desril menekankan bahwa nilai sejarah Bukittinggi adalah modal besar untuk masa depan kota.
> “Bukittinggi ini bukan hanya kota wisata, tapi juga kota penuh dengan history yang bernilai tinggi. Bukittinggi pernah menjadi kota sejarah, dan itu adalah modal terbesar sekaligus nilai jual yang tinggi bagi daerah ini,” ujar Desril Putra.
Heri Tito Rinaldi: KAHMI Bukan Kaleng-Kaleng
Presidium MD KAHMI Bukittinggi, Heri Tito Rinaldi, S.H., M.Kn., menegaskan bahwa KAHMI merupakan rumah besar yang menyatukan alumni lintas generasi.
Prof. Muchlis Hamdi: Start from History, Strengthen the Foundation
Dalam simposium “Bukittinggi Kota Istimewa: Peluang dan Tantangan”, Prof. Muchlis Hamdi M.AP., Ph.D., Staf Khusus Menteri Dalam Negeri Bidang Pemerintahan, menyoroti pentingnya meneguhkan kembali landasan historis Bukittinggi sebagai kota istimewa.
> “Bukittinggi memiliki landasan sejarah yang kuat sebagai daerah istimewa. We already have icons, valuable historical assets. Let’s start from what we already have, strengthen our household first, then move forward to realize it at the national level. Keistimewaan itu tidak hanya simbol, tapi harus memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” ujarnya.
Melfi Abra: Status Istimewa Harus Berlandaskan Mekanisme Hukum
Mewakili Wali Kota Bukittinggi, Melfi Abra menegaskan arah perjuangan status keistimewaan Bukittinggi harus melalui mekanisme hukum yang tepat.
> “Bukittinggi tidak ingin sekadar berlabel otonomi, tapi harus ada pengakuan label yang jelas. Dengan adanya HMI dan KAHMI, kita bisa menjaga melalui naskah akademis, melibatkan DPRD, hingga membawa ke provinsi dan pusat. Namun sebelum itu, semua harus ditempuh lewat mekanisme hukum yang sah agar perjuangan ini dapat dilanjutkan secara berjenjang,” ucapnya.
Momentum Kebangkitan Alumni HMI
Sejak berdiri tahun 1947, HMI telah melahirkan banyak tokoh bangsa. KAHMI hadir sebagai wadah alumni yang bukan hanya forum silaturahmi, tetapi juga kekuatan strategis. Pelantikan MD KAHMI Bukittinggi kali ini menegaskan peran alumni sebagai mitra strategis pemerintah dalam merawat persatuan dan mendorong perubahan sosial.