KORANINVESTIGASI|Sebuah momen bersejarah tercipta di Nagari Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Dalam suasana hangat penuh semangat, Sanggar Tari SIBA (Siriah Babungo) resmi dikukuhkan sebagai pusat pembinaan seni dan karakter generasi muda Minangkabau.
Peresmian ini dipimpin langsung oleh Bupati Agam, Ir. H. Benny Dwifa Yuswir, S.STP, M.Si Dt. Nan Batuah, dan turut dihadiri tokoh penting seperti anggota DPRD Agam Isbatri, Kadis Kebudayaan, Camat Canduang, hingga para tokoh adat dan masyarakat.
Lebih dari Sekadar Sanggar: SIBA Jadi Simbol Gerakan “Bangkit dari Surau”

Dalam sambutannya, Bupati Benny menegaskan bahwa Sanggar SIBA bukan hanya ruang berkesenian, tetapi menjadi bagian dari gerakan strategis “Bangkit dari Surau”—sebuah inisiatif membentuk karakter anak nagari melalui seni, adat, dan agama.
“SIBA bukan sekadar sanggar tari, tapi tempat membina anak-anak kita menjadi generasi yang tahu sopan santun, beradat, dan berakhlak,” tegas Bupati.
SIBA: Rumah Kreatif yang Menumbuhkan Seni, Adab, dan Identitas
Ketua Sanggar SIBA, Tomy Yahya, melalui sambutan yang dibacakan oleh Fadila Safitri (yang juga bertugas sebagai MC acara), menyampaikan harapan agar sanggar ini menjadi “rumah kreatif generasi muda”.
“Tempat belajar seni sekaligus adab. Kami mohon dukungan semua pihak agar sanggar ini hidup dan berkembang,” ujar Fadila.
Sementara itu, Kenny Koto, pembina sanggar, menegaskan komitmen untuk mendampingi SIBA dalam jangka panjang, bukan hanya dalam seni pertunjukan, tetapi juga pembentukan karakter.
“Kami ingin membentuk generasi Minangkabau yang tangguh, santun, dan cinta adat,” ucap Kenny.
Kebangkitan Pascabencana: Seni sebagai Obor Pembangunan Jiwa Nagari
Wali Nagari Bukik Batabuah dalam pidatonya menyampaikan pesan mendalam: kegiatan ini bukan sekadar seremoni, tetapi simbol kebangkitan budaya setelah duka bencana yang sempat melanda.
“Kita bangkit bukan hanya membangun infrastruktur, tetapi juga jiwa dan karakter anak nagari melalui seni dan budaya. Inilah bentuk nyata dari semangat membangun dari akar, dari surau, dari sanggar,” ungkapnya penuh semangat.
Panggung Apresiasi 33 Sanggar Seni, Minangkabau Bersatu Lewat Budaya

Peresmian SIBA menjadi pembuka rangkaian malam pergelaran budaya, yang menghadirkan 33 sanggar seni dari berbagai daerah. Acara ini bukan hanya hiburan, melainkan:
- Ajang pertukaran ide dan teknik seni antar sanggar
- Ruang apresiasi bagi kreativitas generasi muda
- Media untuk memperluas eksposur budaya Minangkabau ke publik
Melalui Sanggar SIBA, Bukik Batabuah mengirim pesan kuat kepada dunia: bahwa seni, adat, dan agama adalah fondasi pembangunan manusia seutuhnya. Dari surau, ke panggung, hingga ke hati generasi muda.***