KORANINVESTIGASI|Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional (HAN) 2025, Pemerintah Kota Bukittinggi melalui Dinas P3AP2KB menggagas program kunjungan edukatif ke sejumlah destinasi budaya dan wisata edukasi di kota tersebut.
Salah satu bentuk implementasinya adalah dengan memfasilitasi kegiatan belajar luar ruang ke Kebun Binatang Bukittinggi dan Rumah Gadang Nan Baanjuang yang berada di kawasan TMSBK (Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan).
Pada kunjungan yang digelar Selasa (tanggal kegiatan), sebanyak 80 siswa dari SDN 18 Tarok Dipo berpartisipasi, didampingi Kepala Sekolah Elfi Gustina dan delapan guru pendamping.
Program ini merupakan bagian dari inovasi Pemko Bukittinggi yang meluncurkan kebijakan tiket masuk gratis ke objek wisata bagi setiap anak yang lahir pada tanggal 23 Juli, bertepatan dengan Hari Anak Nasional, khususnya bagi yang berdomisili di Bukittinggi.
BACA JUGA: GRATIS! Anak-Anak Bisa Liburan Seru ke Objek Wisata Bukittinggi di Hari Anak Nasional 2025
Edukasi Bernuansa Budaya dan Alam
Kepala SDN 18 Tarok Dipo, Elfi Gustina, menyampaikan apresiasinya atas inisiatif tersebut.
“Kami sangat berterima kasih kepada Pemko Bukittinggi melalui Dinas P3AP2KB yang telah memberikan kesempatan kepada siswa kami untuk mengenal lebih dekat kekayaan budaya dan alam Kota Bukittinggi. Kegiatan seperti ini sangat bermanfaat untuk membangun karakter dan rasa cinta tanah air anak-anak sejak dini,” ujar Elfi.
Selain mengenal berbagai satwa di Kebun Binatang, para siswa juga memasuki Rumah Gadang Nan Baanjuang, rumah adat khas Minangkabau.
Di sana, mereka diperkenalkan pada struktur rumah gadang, filosofi adat Minang, dan berbagai simbol budaya lokal. Hal ini diharapkan dapat menumbuhkan kebanggaan terhadap warisan budaya leluhur.
Pemenuhan Hak Anak Lewat Aksi Nyata
Kepala Bidang Pemenuhan Hak Anak Dinas P3AP2KB, Nirza Sasmita, S.Sos., M.M., menegaskan bahwa HAN 2025 menjadi momentum penting untuk membumikan pesan tentang hak-hak anak, khususnya hak bermain dan mendapat edukasi yang menyenangkan.
“Pemko Bukittinggi terus berupaya menguatkan komitmen bersama dalam pemenuhan hak anak. Melalui momentum ini, kami mengajak semua pihak untuk ikut menciptakan lingkungan yang ramah anak,” jelas Nirza.
Transportasi siswa dalam kegiatan ini pun difasilitasi oleh Satpol PP Kota Bukittinggi, sebagai bagian dari kolaborasi lintas organisasi perangkat daerah (OPD) dalam mendukung kegiatan ramah anak.
Komitmen Kota Layak Anak
Program ini menjadi bukti konkret bahwa Bukittinggi serius mengarahkan kebijakan publik yang mendukung cita-cita sebagai Kota Layak Anak (KLA).
Sinergi antara pemerintah, sekolah, orang tua, dan OPD diharapkan terus diperkuat untuk mewujudkan tumbuh kembang anak yang sehat, cerdas, dan berkarakter.
Dengan menjadikan objek wisata sebagai ruang belajar alternatif, anak-anak diajak untuk belajar sambil bermain, menyatu dengan alam dan budaya, serta menumbuhkan nilai-nilai kebangsaan secara kontekstual sejak dini.***
Respon (2)