KORANINVESTIGASI|Situasi di Tepi Barat yang diduduki makin memanas, tapi kali ini yang bikin geger adalah fakta mengejutkan: pemukim Israel menyerang tentara Israel sendiri.
Ya, kamu nggak salah baca. Dalam sebuah insiden yang memicu kehebohan pada Selasa, 1 Juli 2025, sekelompok pemukim Yahudi radikal nekat menyerbu pangkalan militer Israel setelah marah atas penangkapan yang dilakukan pasukan keamanan terhadap anggota mereka.
BACA JUGA: Gaza Kembali Berdarah: Puluhan Tewas Saat Antri Bantuan Makanan, Krisis Kemanusiaan Kian Parah
Serang Militer, Bakar Kendaraan
Dalam kericuhan itu, para pemukim tidak hanya berteriak dan melakukan protes, mereka bahkan menduduki kendaraan militer, melakukan vandalisme, hingga membakar mobil tentara.
Beberapa saksi mata menggambarkan suasana kacau tak terduga di dalam kawasan yang seharusnya jadi salah satu titik paling aman.
Seorang perwakilan pemukim, yang menolak disebut namanya, mengatakan kepada Al Jazeera:
“Kami tidak akan diam. Ini tanah kami dan militer seharusnya mendukung kami, bukan malah menghentikan perjuangan kami.”
Respons Tentara Israel: “Kami Tak Akan Toleransi”
BACA JUGA: Geger Bantuan Tepung Dicampur Narkoba di Gaza, GHF dan Israel Dituding Lakukan Kejahatan Kemanusiaan
Menanggapi kekacauan tersebut, juru bicara militer Israel, Letnan Kolonel (Res.) Jonathan Conricus, menegaskan bahwa militer akan menindak semua bentuk kekerasan tanpa pandang bulu.
“Prioritas kami adalah menjaga ketertiban dan keamanan. Kami akan bertindak tegas terhadap siapa pun yang melanggar hukum.”
Namun banyak pihak mempertanyakan konsistensi dan keberanian militer serta pemerintah Israel dalam menghadapi kelompok pemukim radikal ini.
Bukan Insiden Pertama
Buat yang mengikuti konflik Israel-Palestina, ini bukan kejadian baru. Laporan Al Jazeera mencatat bahwa insiden serupa sebelumnya sudah terjadi berkali-kali, terutama ketika militer mencoba membubarkan pos-pos pemukiman ilegal atau menegakkan hukum di wilayah pendudukan.
Selain menyerang tentara, pemukim Israel juga sering terlibat dalam kekerasan terhadap warga Palestina.
Ini termasuk pembakaran rumah, perusakan lahan pertanian, hingga serangan brutal ke desa-desa yang membuat ratusan warga Palestina menjadi korban.
Palestina: “Ini Milisi Teroris yang Dibiarkan Bebas”
Pemerintah Palestina langsung mengecam insiden tersebut. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Palestina, Nabil Abu Rudeineh, menyebut pemukim Israel sebagai “milisi teroris yang dilindungi oleh pendudukan.”
“Kekerasan ini bukan aksi sporadis, tapi kejahatan terorganisir. Bahkan militer mereka sendiri kini jadi korban dari radikalisme yang mereka pelihara,” katanya dalam konferensi pers.
Fakta Mengejutkan: 4 Insiden Kekerasan Pemukim Terjadi Tiap Hari
Menurut data yang dirilis sejak Oktober 2023, rata-rata terjadi empat serangan pemukim per hari di Tepi Barat.
Meski otoritas Israel seperti Shin Bet dan kepolisian menyatakan sedang menyelidiki kasus-kasus ini, banyak pihak menganggap responsnya terlalu lembek.
Apa Kata Pengamat?
Analis politik Israel, Gideon Levy, mengatakan bahwa insiden seperti ini menyingkap perpecahan ideologis mendalam di dalam negeri Israel sendiri.
“Sebagian pemukim merasa mereka kebal hukum. Mereka bahkan menganggap tentara Israel sebagai musuh jika tidak mendukung agenda mereka,” ujarnya.
Situasi Makin Kacau, Siapa yang Sebenarnya Mengendalikan?
Serangan pemukim terhadap militer Israel memperlihatkan betapa rumitnya situasi di Tepi Barat saat ini.
Ketika kekerasan tidak hanya diarahkan ke Palestina, tapi juga ke tentara sendiri, muncul pertanyaan besar: siapa yang sebenarnya mengendalikan wilayah pendudukan ini?***
