Kuansing – Warga di kawasan Simpang Mangga Benai yang terletak di antara Kelurahan Benai dan Desa Tebing Tinggi, menyuarakan kekecewaan mereka terhadap Pemerintah dan perusahaan-perusahaan besar seperti PT. RAPP dan Duta Palma Nusantara.
Simpang Mangga merupakan jalur utama keluar-masuknya truk-truk kayu milik PT. RAPP dan mobil tangki milik Duta Palma. Namun, kondisi jalan yang sudah bertahun-tahun rusak tidak kunjung diperbaiki secara permanen. Saat musim hujan, jalan menjadi becek dan licin sedangkan di musim kemarau, debu tebal beterbangan hingga mengganggu kesehatan warga.
“Debunya luar biasa, sampai ada warga yang memilih meninggalkan rumah karena tak tahan lagi,” keluh Fajar salah seorang warga yang berada dilokasi tersebut.
Pihak PT. RAPP sempat menimbun jalan tersebut dengan tanah dan batu. Namun, saat warga meminta agar jalan diaspal, perusahaan menyebut bahwa jalan tersebut merupakan tanggung jawab Pemerintah Provinsi Riau, sehingga mereka tidak diizinkan mengaspalnya hingga ke jalan lintas.
Ironisnya, saat sejumlah ruas jalan di Kuantan Singingi mulai diperbaiki menjelang Festival Pacu Jalur 2025 masyarakat kembali mempertanyakan mengapa jalan di Simpang Mangga tidak turut diperbaiki. Seorang warga bahkan menanyakan langsung kepada petugas di lapangan.
“Petugas bilang jalan itu bukan tanggung jawab Pemprov, tapi tanggung jawab perusahaan. Disuruh tanya ke pihak perusahaan,” ujar Fajar Kepada petugas tersebut.
Kondisi ini menimbulkan kekecewaan mendalam bagi masyarakat sekitar. Mereka merasa diabaikan oleh pemerintah dan perusahaan, padahal aktivitas perusahaan besar melewati wilayah mereka setiap hari.
“Kalau ndak ado yang maraso bertanggung jawab (Kalau tidak ada yang merasa bertanggung Jawab), apo kami tutup ajo jalan tu (Apa kami tutup saja Jalan tersebut,”ucap fajar dengan nada geram.(***)
