KORANINVESTIGASI|Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya kembali mencatatkan penguatan tipis setelah dua hari berturut-turut tertekan.
Pada pembukaan perdagangan Kamis pagi, IHSG menguat sebesar 27,52 poin atau 0,40% ke level 6.908,76, mengindikasikan sinyal pemulihan jangka pendek.
Indeks LQ45 yang berisi saham-saham unggulan juga turut naik sebesar 0,46% ke posisi 769,78.
Pergerakan positif ini terjadi di tengah sentimen pasar yang bercampur, baik dari dalam negeri maupun mancanegara.
BACA JUGA: IHSG Ditutup Melemah Rabu 2 Juli 2025, Ada Sinyal Lanjut Turun Esok Hari?
Magnet IPO Dorong Optimisme Pelaku Pasar

BACA JUGA: Awal Juli 2025 Jadi Musim IPO, 8 Perusahaan Siap Ramaikan Bursa IHSG Hari Ini!
Salah satu pendorong utama optimisme hari ini adalah rencana masuknya delapan emiten baru ke Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pekan depan.
Menurut data, aksi Initial Public Offering (IPO) ini diperkirakan akan menyuntikkan likuiditas segar dengan nilai kapitalisasi awal mencapai Rp29,62 triliun.
“Potensi pergerakan harga yang tinggi membuat aksi IPO menjadi magnet utama pasar pekan ini,” ungkap Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam riset hariannya.
Bukan hanya jumlah perusahaan yang menarik perhatian, tetapi juga sektor dan afiliasi dari masing-masing calon emiten.
Beberapa di antaranya disebut-sebut memiliki hubungan dengan grup besar dan tokoh ternama Indonesia, yang kerap menarik minat investor ritel hingga institusional.
Sentimen Global: Antara Euforia Nike & Kekhawatiran Ekonomi AS
Dari mancanegara, pelaku pasar juga mencermati dinamika baru di bawah pemerintahan Presiden AS Donald Trump.
Trump baru saja mengumumkan kesepakatan dagang dengan Vietnam yang akan memberlakukan tarif 20% atas impor dari negara tersebut.
Kebijakan ini justru memberi angin segar untuk beberapa saham di Wall Street, salah satunya Nike, yang reli hingga 4% lantaran sebagian besar produksinya berada di Asia Tenggara.
Namun, laporan terbaru terkait jumlah pekerjaan di sektor swasta AS memicu kekhawatiran.
Data menunjukkan penurunan signifikan, memperbesar ekspektasi bahwa The Fed mungkin akan memangkas suku bunga pada pertemuan Juli.
Saat ini, kemungkinan pemangkasan naik ke 23%, dari sebelumnya 21%.
Tambahan sentimen negatif datang dari potensi pengesahan RUU fiskal jumbo senilai US$3,3 triliun, yang bisa memperbesar defisit dan memunculkan kekhawatiran atas stabilitas fiskal global.
Bursa Asia Tertekan, Tapi IHSG Coba Bangkit
Meskipun IHSG dibuka menguat, kondisi regional tidak seindah itu. Bursa Asia mayoritas bergerak di zona merah:
- Nikkei: -0,57%
- Shanghai: -0,40%
- Hang Seng: -1,24%
- Strait Times: -0,44%
Kondisi ini menunjukkan bahwa investor Indonesia hari ini cukup tangguh dengan tetap mencermati peluang, terutama dari sektor IPO dan potensi rotasi sektor.
Rebound Wajar, Tapi Pasar Masih Rentan
Kenaikan IHSG pada Kamis ini menjadi sinyal bahwa pasar masih menyimpan tenaga untuk pulih, meski belum sepenuhnya lepas dari tekanan.
Faktor IPO, sentimen lokal yang relatif stabil, serta harapan stimulus fiskal dan pemangkasan suku bunga global menjadi katalis jangka pendek yang mampu menopang indeks.
Namun demikian, pelaku pasar tetap disarankan untuk berhati-hati, terutama menjelang 8 Juli 2025 yang menjadi tenggat tarif dagang baru dari AS, serta menjelang listing delapan perusahaan baru yang bisa menciptakan rotasi dana dari saham lama ke saham IPO.
Tips untuk Investor Hari Ini:
- Perhatikan saham-saham sektor sekunder yang berkaitan dengan konsumsi, infrastruktur, dan IPO baru.
- Waspadai volatilitas menjelang akhir pekan dan rilis data ekonomi AS.
Strategi akumulasi pada saham dengan fundamental kuat tetap direkomendasikan, sembari mencermati arah dana asing.***
Respon (1)