KORANINVESTIGASI|Harga emas Antam kembali melonjak signifikan pada perdagangan hari ini, Rabu, 2 Juli 2025.
Berdasarkan pantauan di butik Logam Mulia Graha Dipta Pulogadung, harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) naik sebesar Rp17.000 menjadi Rp1.913.000 per gram.
Tak hanya itu, harga buyback emas Antam—yakni harga saat konsumen menjual kembali emas ke Antam—juga ikut naik sebesar Rp17.000, kini berada di level Rp1.757.000 per gram.
BACA JUGA: Harga Emas Dunia Tembus US$3.300, Sentimen RUU Pajak Trump Jadi Pendorong Utama
Lonjakan Dua Hari Beruntun: Total Naik Rp33.000
Dalam dua hari terakhir, harga emas Antam mengalami kenaikan signifikan dengan total kenaikan Rp33.000 per gram.
Ini menjadi sinyal positif setelah sebelumnya harga emas sempat terkoreksi dalam beberapa hari.
Kenaikan harga emas lokal ini tentu tak lepas dari pergerakan harga emas global yang kembali menunjukkan tren menguat.
Harga Emas Dunia Bertahan di Atas US$3.300 per Troy Ons

BACA JUGA: Harga Emas UBS dan Galeri24 di Pegadaian Hari Ini, Selasa 1 Juli 2025: Turun Lagi!
Di pasar global, harga emas melesat 1,08% pada perdagangan Selasa (1/7/2025) dan ditutup di angka US$3.338,83 per troy ons.
Hingga Rabu pagi (2/7), harga emas masih bertahan kokoh di atas level psikologis US$3.300 per troy ons, menandakan tingginya minat terhadap aset lindung nilai (safe haven) ini.
Sentimen Utama: RUU Trump dan Ketidakpastian Ekonomi
Lonjakan harga emas dunia dipicu oleh pengesahan RUU pemotongan pajak dan belanja oleh Presiden AS Donald Trump.
RUU ini diyakini akan menambah defisit anggaran AS sebesar US$3 triliun dalam 10 tahun ke depan, sehingga mendorong permintaan terhadap emas sebagai alat lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakstabilan ekonomi.
Menurut analis dari Marex, Edward Meir, langkah ini akan meningkatkan beban utang AS yang pada gilirannya akan membutuhkan pembiayaan lebih besar dan pinjaman lebih banyak — kondisi yang mendukung harga emas naik lebih tinggi.
Ancaman Tarif dan Data Ekonomi AS Jadi Fokus Investor
Investor juga tengah mencermati perkembangan menjelang 9 Juli 2025, saat tarif perdagangan AS berpotensi dinaikkan kembali dari 10% ke rentang 11%-50%, jika tidak ada kesepakatan baru.
Sementara itu, pasar juga menunggu data penting seperti laporan ketenagakerjaan ADP dan payroll AS sebagai petunjuk arah kebijakan suku bunga The Federal Reserve (The Fed).
Ketua The Fed, Jerome Powell, mengatakan inflasi berada dalam kendali—namun pasar tetap mengantisipasi dua kali pemangkasan suku bunga tahun ini, dimulai pada September.
Suku bunga yang lebih rendah membuat emas menjadi semakin menarik karena emas tidak memberikan imbal hasil, sehingga saat suku bunga turun, daya tariknya naik.
Emas Antam Kembali Jadi Incaran?
Dengan harga emas Antam yang naik tajam dua hari berturut-turut dan dukungan dari sentimen global, saat ini mungkin menjadi momen yang menarik bagi investor emas, baik jangka pendek maupun panjang.
Namun, seperti biasa, tetap perhatikan fluktuasi global dan perkembangan ekonomi makro yang sangat memengaruhi harga emas, terutama menjelang tenggat tarif 9 Juli dan rapat The Fed mendatang.***
Respon (2)