Internasional

Harga Emas Dunia Tembus US$3.300, Sentimen RUU Pajak Trump Jadi Pendorong Utama

×

Harga Emas Dunia Tembus US$3.300, Sentimen RUU Pajak Trump Jadi Pendorong Utama

Sebarkan artikel ini
emas gold 1748821004616 169
Ilustrasi Harga Emas. Foto DOK IST

KORANINVESTIGASI|Harga emas dunia kembali menunjukkan performa kuat setelah mencatatkan lonjakan tajam lebih dari 1% pada perdagangan Selasa (1/7/2025).

Kini, logam mulia tersebut berhasil menembus kembali level psikologis US$3.300 per troy ons, menjadi sinyal bahwa minat investor terhadap aset safe haven masih sangat tinggi.

Harga Emas Spot Bertahan di Jalur Positif

Pada perdagangan pagi ini, Rabu 2 Juli 2025, hingga pukul 06.12 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di posisi US$3.338,31 per troy ons, hanya sedikit turun 0,02% dibanding hari sebelumnya.

Meski demikian, harga ini tetap mempertahankan reli kuat yang terjadi pada Selasa, ketika emas melesat 1,08% dan ditutup di angka US$3.338,83 per troy ons.

RUU Pajak dan Belanja Trump Jadi Pemicu Kenaikan

Kenaikan harga emas kali ini dipicu oleh sentimen dari Washington. Senat AS yang dikuasai Partai Republik telah meloloskan RUU pemotongan pajak dan belanja besar-besaran yang diusulkan Presiden Donald Trump.

RUU ini, yang oleh Trump disebut sebagai “RUU besar dan indah,” dinilai berpotensi mendorong defisit anggaran hingga US$3 triliun dalam 10 tahun ke depan.

Menurut analis pasar dari Marex, Edward Meir, langkah ini berpotensi bersifat inflasioner karena akan mendorong beban utang, kebutuhan pembiayaan yang lebih besar, dan pinjaman tambahan — semua faktor yang positif bagi pergerakan harga emas.

Ketidakpastian Tarif dan Data Ekonomi Jadi Sorotan

Kekhawatiran pasar juga meningkat menjelang tenggat 9 Juli 2025, saat tarif perdagangan AS diperkirakan kembali naik dari 10% menjadi antara 11% hingga 50%, kecuali ada kesepakatan baru.

Hal ini memperkuat peran emas sebagai aset lindung nilai (safe haven) dalam situasi penuh ketidakpastian politik dan ekonomi global.

Selain itu, investor kini menanti rilis data ketenagakerjaan ADP dan data payroll AS yang akan menjadi petunjuk arah kebijakan The Federal Reserve ke depan.

Ketua The Fed Jerome Powell menyebut inflasi masih bergerak sesuai harapan, meski pasar tetap memprediksi adanya dua kali penurunan suku bunga pada tahun ini, total 50 basis poin, yang kemungkinan dimulai pada September 2025.

Apa Kata Analis?

Meski harga emas sedang menikmati momentum kuat, beberapa analis menilai harga logam mulia ini bisa melemah di kuartal mendatang.

Rhona O’Connell, Kepala Analisis Pasar untuk EMEA & Asia di StoneX, memperkirakan harga emas rata-rata akan berada di level US$3.000 per troy ons pada kuartal keempat, dan bahkan mungkin lebih rendah pada akhir tahun.

Namun, semua itu tentu sangat bergantung pada arah suku bunga, tensi geopolitik, serta dinamika ekonomi makro AS dan global.

Harga emas dunia saat ini masih menunjukkan kekuatan seiring melonjaknya permintaan terhadap safe haven.

Dukungan dari RUU fiskal AS, kekhawatiran tarif baru, dan ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed membuat emas tetap menarik bagi investor.

Untuk investor emas fisik atau trading, ini adalah waktu yang krusial untuk mencermati arah pasar.

Apakah emas akan terus naik? Atau justru kembali turun menjelang akhir tahun? Pantau terus perkembangan terbarunya.***

Respon (2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *