Daerah

DPRD Bukittinggi Dukung Penuh Film “Pandeka Kaciak”: Sinema Budaya Anak Nagari Jadi Ruang Karya Generasi Muda

×

DPRD Bukittinggi Dukung Penuh Film “Pandeka Kaciak”: Sinema Budaya Anak Nagari Jadi Ruang Karya Generasi Muda

Sebarkan artikel ini
WhatsApp Image 2025 07 20 at 19.45.03 23877fd4 scaled
Disutradarai oleh Syahroni Yusuf Putra, S.Sn, yang juga merupakan pendiri GERAMI MK, film ini mengangkat seni bela diri silek Minangkabau, nilai-nilai budaya adat, dan kearifan lokal masyarakat era 1930-an. Foto Rafika Santi

KORANINVESTIGASI|Semangat pelestarian budaya Minangkabau mendapatkan dukungan nyata dari DPRD Kota Bukittinggi.

Salah satu bentuk komitmen tersebut terlihat dalam kehadiran unsur pimpinan dan anggota DPRD pada pemutaran perdana film “Pandeka Kaciak”, yang berlangsung pada Sabtu malam (19/7) di Aula Rumah Dinas Wali Kota Bukittinggi.

Film yang berdurasi 90 menit ini merupakan karya orisinal anak-anak muda Bukittinggi yang tergabung dalam Komunitas Gerakan Rang Mudo Minangkabau (GERAMI MK).

Disutradarai oleh Syahroni Yusuf Putra, S.Sn, yang juga merupakan pendiri GERAMI MK, film ini mengangkat seni bela diri silek Minangkabau, nilai-nilai budaya adat, dan kearifan lokal masyarakat era 1930-an.

Lokasi syuting mengambil latar alam indah kawasan Bukittinggi dan Kabupaten Agam.

Apresiasi DPRD untuk Karya Budaya Anak Nagari

Wakil Ketua DPRD Kota Bukittinggi, Zulhamdi Nova Chandra, A.Md, hadir langsung bersama anggota DPRD lainnya seperti Hj. Elfianis, SE dan H. Arnis Malin Palimo, S.Pd.

Dalam keterangannya, DPRD memberikan apresiasi tinggi atas inisiatif kreatif yang mengangkat akar budaya lokal melalui medium sinema.

“Kami bangga atas keberanian dan kecintaan anak muda terhadap budaya kita. Film ini bukan hanya tontonan, tapi juga media pendidikan karakter dan promosi kearifan lokal.

DPRD tentu berkomitmen untuk terus membuka ruang bagi pelaku seni budaya lokal,” ujar Nova Chandra.

Film Sederhana, Makna Mendalam

WhatsApp Image 2025 07 20 at 19.45.04 e10e652f
Film yang berdurasi 90 menit ini merupakan karya orisinal anak-anak muda Bukittinggi yang tergabung dalam Komunitas Gerakan Rang Mudo Minangkabau (GERAMI MK). Foto: Rafika Santi

Salah satu hal yang menarik dari proses produksi “Pandeka Kaciak” adalah bahwa seluruh pengambilan gambar dilakukan dengan perangkat sederhana—hanya menggunakan satu unit handphone.

Namun, berkat semangat dan kekompakan tim, film ini berhasil menyampaikan pesan kuat tentang harga diri, disiplin, dan nilai adat dalam kehidupan masyarakat Minang.

“Kami ingin menunjukkan bahwa keterbatasan bukan alasan untuk berhenti berkarya. Justru dengan semangat budaya, kita bisa hasilkan karya yang menginspirasi,” ujar Syahroni Yusuf, sang sutradara.

Film ini juga menggandeng sponsor lokal seperti Balcone Hotel dan Katuju Clothing, serta mendapat dukungan moral dari berbagai tokoh dan lembaga.

Dukungan Luas dari Pemerintah dan Masyarakat

Hadir pula dalam pemutaran perdana ini antara lain:

  1. Sekretaris Daerah Kota Bukittinggi, mewakili Wali Kota
  2. Ketua IPSI hasil Muscab 2025
  3. Ketua dan Sekretaris KONI Bukittinggi
  4. Komisioner Baznas
  5. Ketua KPU Kota Bukittinggi
  6. Sejumlah kepala OPD, tuo silek, niniak mamak, serta tokoh masyarakat lainnya

Kehadiran mereka menjadi bukti bahwa film lokal yang berakar budaya seperti “Pandeka Kaciak” memiliki tempat penting dalam pembangunan daerah, baik sebagai alat edukasi, promosi pariwisata, maupun wahana penguatan identitas masyarakat Bukittinggi.

Budaya dan Sektor Kreatif, Arah Baru Pembangunan Bukittinggi

DPRD Kota Bukittinggi menilai bahwa karya seperti “Pandeka Kaciak” sejalan dengan visi pembangunan kota: menjadikan budaya sebagai kekuatan utama untuk membangun daya saing daerah.

Selain itu, film ini membuka ruang luas bagi generasi muda untuk berpartisipasi aktif dalam industri kreatif berbasis lokalitas.

“Karya ini bisa jadi ikon baru. Kami dari DPRD siap berdiskusi dan mendukung agar pengembangan budaya melalui film masuk ke dalam program prioritas kota,” tegas Nova Chandra.

Rencana Produksi Pandeka Kaciak 2

Menutup acara, GERAMI MK mengumumkan rencana produksi “Pandeka Kaciak 2” dan membuka peluang kolaborasi lebih luas dengan OPD, komunitas kreatif, dan lembaga pendidikan.

Dengan semangat gotong royong dan kecintaan terhadap budaya, film lanjutan ini diharapkan dapat membawa nama Bukittinggi ke tingkat yang lebih tinggi, baik nasional maupun internasional.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *